Inilah 6 Pebisnis yang Akan Mengajar di ‘Sekolah Konglomerat’

Jakarta, 22 November 2018 – Peningkatan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup pesat sejak tahun 2013, mendorong pengusaha Indonesia Mardigu Wowiek Prasantyo menginisiasi sekolah konglomerat untuk UMKM.

“Semakin banyak pengusaha UMKM adalah kabar bagus. Namun data mengatakan bahwa 80% perusahaan muda gagal berkembang. Bahkan mati sebelum tahun pertamanya,” kata Mardigu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2111/2018).

Mardigu menambahkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya UMKM. Faktor yang berpengaruh adalah pemasaran dan sumber daya manusia di dalamnya.  “Pengalaman saya 30 tahun berbisnis, saya percaya bahwa bisnis itu bukan apa yang dikerjakan, tapi siapa yang mengerjakan. Bukan apa bisnisnya, tapi siapa orang dibalik bisnis itu. Itu yang terpenting,” kata pemilik 32 perusahaan multinasional ini.

Menyadari akan persoalan tersebut, Mardigu menginisiasi sekolah khusus untuk pengusaha dan profesional yaitu “Sekolah Konglomerat”. “Saya bercita-cita bisa membantu 1000 orang pengusaha bisa menjadi konglomerat. Bener-bener konglomerat. Bisnisnya banyak dan sukses, bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal, dan berkontribusi positif kepada masyarakat,” kata pendiri Rumah Yatim Indonesia dengan 10.000 santri tersebut.

Foto: Istimewa

Mardigu memahami pengusaha pasti sibuk, karena itu ia kelas sekolah ini hanya diadakan 3 hari saja dan wajib menginap dan membawa laptop. Selama tiga hari full nanti, materi yang akan dibahas adalah full hardskill ilmu bisnis.

“Tiga hari adalah waktu yang cukup. Kita ajarkan semua aspek ilmu yang dibutuhkan oleh UKM untuk tumbuh seperti menata organisasi usaha, memiliki hirarki tim , pengembangan SDM, who do what who get what, masalah distribusi, masalah persaingan usaha, masalah market size, masalah birokrasi negara kita bahas semuanya,” tambahnya.

Dalam mengajarkan ilmu tersebut, Mardigu akan ditemani 5 pengajar yang terdiri dari para profesional dan pebisnis senior. Kelima pengajar tersebut Aviliani (Makro Ekonomi, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional), Yuswohady (Chief Executive MarkPlus, Penulis 40 Buku tentang Marketing), James Gwee T.H., MBA (Service & Sales Expert), Andi Kartiko (Vice President Telkomsel Cash 2014-2015), dan Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia).

Sekolah Konglomerat ini, tambah Mardigu, akan digelar di Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara pada hari Jumat sampai Minggu, 07 – 09 Desember 2018. Ada 150 pengusaha dan profesional dari seluruh Indonesia yang bergabung di sekolah ini.

“Saya sarankan kepada para profesional, dan pengusaha UMKM untuk bergabung di sekolah ini. Ilmu bisnis hardskill, dan network atau relasi bisnis bisa anda dapatkan secara bersamaan di sekolah ini,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.