Ini Dampak Positif Jika Bank Menggunakan Teknologi AI

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Penerapan intelligence banking dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada layanan perbankan masa kini telah menjadi tren baru yang lahir dari penetrasi digital yang pesat berkembang di tengah masyarakat. Penerapan teknologi AI tersebut dapat mendorong pendapatan perbankan melalui peningkatan personalisasi layanan kepada pelanggan dan karyawan.

Di Indonesia, permintaan layanan bank digital semakin besar seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna aktif internet di tahun 2020 yang mencapai 175,4 juta orang atau 64% dari total penduduk Indonesia.

Pandemi Covid-19 juga telah mempercepat layanan perbankan untuk mengadopsi teknologi digital. Dalam beberapa bulan pertama pandemi, penggunaan online mobile banking dalam negeri telah meningkat sekitar 20% hingga 50%.2

kecerdasan buatan
Petinggi Amar Bank berfoto bersama

Dengan semakin meningkatnya permintaan layanan digital tersebut, bank diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, praktis, dengan biaya terjangkau, dan kemudahan akses dimanapun dan kapanpun.

Baca juga: Artificial Intelligence akan Permudah Proses Klaim dan Deteksi Fraud

Chief Technology Officer Amar Bank, Kevin Kane mengatakan, era digital telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Sebuah riset menunjukkan, bahwa 40% responden lebih memilih transaksi perbankan secara online dan 42% juga akan lebih menggunakan mobile banking dibanding 8% yang mengatakan tidak.

“Data tersebut menunjukkan bahwa di era digital seperti sekarang ini, sebagian besar nasabah lebih memilih untuk menggunakan digital platform untuk layanan perbankan yang lebih mudah diakses. Terlebih lagi dengan penerapan teknologi AI, akan memberikan banyak manfaat bagi nasabah maupun perbankan,” kata Kevin dalam gelaran acara MarkPlus Conference 2021.

Menurut data McKinsey & Company, terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan AI di layanan perbankan. Pertama, meningkat revenue melalui peningkatan personalisasi layanan kepada nasabah maupun karyawan. Kedua, menurunkan pengeluaran melalui efisiensi dari teknologi otomatisasi, mengurangi error rates, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Terakhir, bank dapat menangkap peluang baru berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Selain AI, terdapat infrastruktur lainnya yang dibutuhkan dalam mendukung intelligence bank, yaitu Cloud, Data, dan Application Programming Interface (API). Kevin menambahkan, dengan menggunakan cloud, bank dapat meningkatkan skalabilitas dan kecepatan dari computer engine yang membantu dalam proses layanan perbankan.

“Di sisi lain, data seorang nasabah di layanan perbankan kadang terpisah-pisah. Jika data dapat diintegrasikan dalam satu tempat, pengelolaan data dan kegiatan pemasaran perbankan akan dapat lebih tepat sasaran. Sementara itu, integrasi API juga dibutuhkan untuk membantu ketersediaan data dan menyediakan end-to-end services kepada nasabah,” ujarnya.

Intelligence banking merupakan perbankan digital yang didukung oleh kapabilitas kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan pengalaman perbankan yang mudah, cerdas, dan terpersonalisasi.

Pengamat ekonomi dan digital perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, bahwa perbankan digital yang ada saat ini lebih bersifat menyediakan layanan perbankan yang ter-digitalisasi.

Lebih jauh Bima mengatakan, untuk memenuhi ekspektasi nasabah yang terus meningkat dan tetap bersaing di era digital yang penuh dengan kecanggihan tekonologi, maka perbankan yang mengutamakan teknologi AI akan mampu menyediakan layanan dan pengalaman yang cerdas (intelligent), dipersonalisasi sesuai dengan prilaku dan kebutuhan nasabah, serta omnichannel yang lebih seamless menghasilkan produk dan layanan yang lebih relevan.

Baca juga: Conversations, Solusi Omnichannel Contact Centre Berbasis Cloud

Oleh karena itu, kedepan intelligence banking akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan teknologi baru sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah.

“Melalui sebuah aplikasi perbankan dengan teknologi AI dapat memberikan banyak manfaat bagi nasabah dan juga meningkatkan customer experience, seperti memahami pola pengeluaran nasabah, mendapatkan kemudahan dan keamanan melakukan pembayaran dalam bertransaksi, menganalisis kesehatan keuangan nasabah, mendapatkan solusi dan saran dalam pengelolaan keuangan sehari-hari baik itu untuk menabung maupun investasi, serta bisa mendapatkan tampilan portofolio tabungan dan Investasi serta keuntungan yang akan didapat,” jelasnya.

Selain itu, katanya, dengan mengadopsi teknologi digital dan AI, akan menjadikan perbankan konvensional lebih mudah menjalankan layanan seperti yang sudah dijalankan oleh aplikasi yang dimiliki perusahaan fintech. “Penelitian yang dilakukan dalam konteks Indonesia menyebutkan pemanfaatan teknologi AI juga meningkatkan tingkat inovasi secara nasional sebesar 57% pada tahun 2021.” kata Bhima.

Marketing.co.id : Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here