Gandeng YCAB Ventures dan Indonesia Mengajar, Pengguna Aktif TCASH Berpotensi Melonjak

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Jakarta, 29 Agustus 2018 –Jenis uang elektronik (e-money) terbagi dua, yakni berbasis kartu (card based) dan berbasis server (server based). TCASH merupakan uang elektronik berbasis server, karena tidak menggunakan kartu sebagai media penyimpan uang dan transaksi.

Danu Wicaksana, CEO TCASH mengatakan, saat ini persaingan di uang elektronik server based cukup sengit. Selain TCASH ada dua penyedia uang elektronik berbasis server yang agresif di pasar. Danu mengatakan, meskipun ketiganya sama-sama masih membesarkan pasar, namun persaingan tak terelakan. “Sebagai misal, ada juga e-money yang menjual pulsa seperti TCASH,” tuturnya.

Lebih jauh Danu mengatakan, perbedaan TCASH dengan kompetitor antara lain penetrasi TCASH lebih merata di seluruh Indonesia. Pengguna TCASH tidak hanya terfokus di Jakarta, namun juga di kota tier 2 dan tier 3 seperti Tasikmalaya, Banyuwangi, dan Jember. “Kita tidak besar di Jakarta, kita justru besar di daerah, pengguna TCASH di Jakarta hanya sekitar 30%,” tandas Danu yang dijumpai usai penandatanganan kerjasama TCASH dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Ventures dan Indonesia Mengajar.

Segmen pengguna TCASH juga berbeda dibandingkan kompetitor. TCASH kata Danu banyak digunakan oleh segmen SES B,C, dan D. Sementara kompetitor banyak bermain di SES A. “Segmen D banyak menggunakan TCASH, karena TCASH menjadi satu-satunya e-money bisa diakses dengan feature phone,” tuturnya.

Mengerek jumlah pengguna dan Pengguna Aktif

TCASH terus berupaya mengakuisisi pengguna baru dan meningkatkan jumlah pengguna aktif (active users). Salah satunya cara dengan menjalin kerjasama dengan korporat dan lembaga nirlaba. Kerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Ventures, berpotensi menambah sekitar 40 ribu pengguna aktif TCASH.

Muhammad Farhan, Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation, mengatakan dengan menjalin kerjasama dengan TCASH, pihaknya akan lebih mudah menyalurkan dana pinjaman kepada para debiturnya. Kalau sebelumnya pinjaman diberikan secara tunai, maka sekarang bisa non tunai melalui  TCASH. “Ini akan menghilangkan potensi uang hilang, dicuri atau terjadi fraud petugas di lapangan,” tutur Farhan.

Pinjaman nantinya akan disalurkan melalui akun TCASH dan dapat dicairkan di Alfamart, Indomaret, GraPARI, dan Konter Pembayaran Resmi Bang TCASH. Begitupun untuk cicilan. Pembayaran cicilan pinjaman bisa melalui TCASH melalui kode akses UMB *800*9222#. Sebagai langkah awal, layanan ini dapat dilaksanakan di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat.

(dari kiri ke kanan) Muhammad Farhan, Sekertaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation; Danu Wicaksana, CEO TCASH; dan Haiva Muzdaliva, Managing Director Indonesia Mengajar berpose bersama setelah penandatanganan kerja sama strategis TCASH bersama YCAB Ventures dan Indonesia Mengajar, di Jakarta (29/8).

Farhan mengatakan,  YCAB Ventures menyasar segmen pengusaha mikro ibu-ibu. Jumlah pagu kredit yang diberikan berkisar Rp500 ribu – Rp5 juta. Saat ini jumlah debitur YCAB Ventures mencapai sekitar 40 ribu. Dengan kerjasama ini dengan TCASH, dia menargetkan bisa menjaring 10 ribu debitur baru pengusaha mikro.

Sementara itu, Haiva Muzdaliva, Managing Director Indonesia Mengajar, mengatakan kerjasama ini akan memudahkan donatur yang menyumbang ke Indonesia Mengajar. TCASH memiliki pengguna yang banyak, dan mereka bisa berdonasi dengan mudah dan cepat dengan TCASH,” tuturnya.

Untuk mengajak lebih banyak pelanggan berdonasi, TCASH menggelar kampanye “Donasi #pakeTCASH – Indonesia Mengajar”, selama 29 Agustus-31 Oktober 2018. Penggalangan dana ini mendanai keberangkatan 48 pengajar muda angkatan ke-17 yang akan ditempatkan di enam kabupaten, yaitu Aceh Singkil, Natuna, Nunukan, Kepulauan Sula, Kepulauan Yapen, dan Pegunungan Bintang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here