Gaji Pas-Pasan Tapi Ingin Investasi? Begini Caranya

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

investasiGaji pas-pasan dan cicilan menumpuk? Ini strategi investasi dari CEO Pusat Gadai Indonesia

Marketing.co.id – Bertai Financial Services | Bagaimana caranya berinvestasi jika gaji hanya Rp5 juta dan cicilan bulanan mencapai Rp3 juta? Pertanyaan ini kerap muncul di kalangan pekerja muda urban yang ingin memperbaiki masa depan finansial, namun terhimpit oleh biaya hidup dan kewajiban cicilan. CEO Pusat Gadai Indonesia Andrew Susanto, dalam video yang tayang di kanal YouTube KasiSolusi memaparkan tiga strategi finansial praktis bagi mereka yang berada di situasi serupa.

3 strategi finansial praktis sebelum investasi

Dalam video tersebut, CEO yang juga dikenal sebagai pengusaha di industri logam mulia ini, memberikan pendekatan realistis. “Jangan buru-buru investasi kalau belum siap secara finansial. Ada tiga hal yang perlu dibereskan dulu,” katanya.

Pertama, pastikan ada penghasilan tetap. Langkah pertama yang ditekankan adalah pentingnya memiliki penghasilan yang stabil. Menurut Andrew, memiliki pekerjaan atau sumber pemasukan yang konsisten adalah fondasi utama sebelum memulai langkah investasi. Tanpa arus kas yang bisa diprediksi, keputusan finansial akan cenderung emosional dan penuh risiko. “Sebelum mikirin emas, saham, atau crypto, pastikan dulu ada kerjaan. Ini bukan idealisme, tapi realita,” ujarnya.

Kedua, gunakan uang dingin bukan uang harian. Konsep “uang dingin” menjadi sorotan dalam diskusi ini. Istilah tersebut mengacu pada dana sisa setelah kebutuhan pokok dan kewajiban terpenuhi. Singkatnya, uang dingin adalah uang yang memang siap diinvestasikan, bukan berasal dari anggaran bulanan atau tabungan darurat.

Investasi dengan uang harian, menurut Andrew, adalah kesalahan fatal yang sering kali dilakukan oleh investor pemula. Akibatnya, saat nilai investasi turun atau likuiditas dibutuhkan mendadak, orang cenderung panik dan menjual rugi.

Ketiga, jangan tergoda investasi hype, tapi mulailah dari yang aman. Meski bergerak di industri emas, Andrew tak buru-buru menyarankan untuk membeli logam mulia. Justru ia menekankan pentingnya membangun literasi keuangan dan memilih instrumen investasi yang rendah risiko terlebih dahulu.

“Kalau belum punya dana cadangan, belum siap mental rugi, jangan main di investasi spekulatif. Mulailah dari yang kamu ngerti, dan yang risikonya bisa kamu tanggung,” katanya menyarankan.

Video tersebut menyajikan pembelajaran penting bahwa kesehatan finansial bukan hanya soal pendapatan, tapi juga soal manajemen risiko dan prioritas. Di tengah maraknya ajakan untuk investasi sejak dini, pesan Andrew terasa sebagai pengingat penting agar langkah finansial selalu berpijak pada realitas.

Bagi banyak pekerja di kota besar yang gajinya terbatas dan cicilannya tinggi, saran ini menjadi pegangan sederhana namun strategis. Investasi terbaik adalah ketenangan pikiran, bukan sekadar cuan cepat.