Eksistensi Len Industri Selama 53 Tahun Berkarya

Di era VUCA (Volatile Uncertainty Complexity Ambiguity), kunci bisnis berkelanjutan adalah inovasi. Namun di sisi lain, tidak banyak yang tahu bahwa di Indonesia, ada satu BUMN yang banyak menelurkan inovasi-inovasi hebat. Bahkan inovasi dan teknologinya telah digunakan negara lain, yakni Len Industri yang berkarya dalam senyap selama 53 tahun berdiri (27 tahun sebagai BUMN), mencetak inovasi-inovasi yang bisa menjadi kebanggaan bangsa ini.

Adapun lima lini bisnis berbasis teknologi yang digeluti, yakni elektronika pertahanan, transportasi perkeretaapian, energi terbarukan, ICT dan sistem navigasi. Di bidang energi terbarukan, Len Industri merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi modul tenaga surya pada 1998. Hingga kini, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sudah dibangun di hampir setiap pelosok Indonesia. Di bidang pertahanan, perusahaan ini memiliki produk andalan radio komunikasi militer dan sistem radar yang digunakan untuk menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.

Bahkan, bisa dibilang PT Len Industri (Persero) berada dibalik perubahan besar transportasi perkeretaapian di Indonesia dalam 7 tahun terakhir. Len Industri dipercaya Pemerintah menggarap proyek-proyek prestisius urban transport sejak 2016 hingga sekarang. Perusahaan asal Bandung inilah yang menggarap Skytrain atau APMS (Automatic People Mover System) Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, LRT Jakarta dan LRT Jabodetabek. Bahkan di tahun ini, Len Industri berhasil mengekspor produk persinyalan KA dan modifikasi sistem persinyalan ke Bangladesh.

Proyek Palapa Ring Paket Tengah pada 2016 pun merupakan garapan anak usaha perusahaan ini di bawah bendera PT Len Telekomunikasi Indonesia. Anak usaha ini memang dipercaya mengelola pembangunan konstruksi jaringan satuan elektrikal dan telekomunikasi lainnya, penyelenggara jaringan tetap yang terintegrasi dan jasa telekomunikasi.

Karya-karya Len Industri yang menonjol dimulai pada 2011 dan 2012. Produk persinyalan KA SIL-02, yang merupakan sistem Interlocking Len Industri yang terus digunakan hingga kini. Pada tahun 2013, produk di bidang pertahanannya sudah diakui industri pertahanan internasional sebagai mitra strategis. Selain itu di tahun yang sama, Len Industri mulai memasuki pasar LTE (Long Therm Evolution) dan Pemancar TV Digital untuk bisnis ICT, Double-Double Track dan Urban Transport untuk bisnis perkeretaapian.

Selain itu, perwujudan ambisi Len Industri dalam melakukan realisasi pengembangan pertama yaitu pembangunan Len Technopark di lahan seluas kurang lebih 10 hektar di Subang, Jawa Barat. Dalam pembangunan tahap pertama Len Technopark ini akan dibangun fasilitas produksi untuk pengerjaan Proyek Pertahanan Udara Rudal Starstreak (Multiyears).

Dalam bidang renewable energy, Len Technopark merupakan pengembangan fasilitas produksi panel surya dari yang sudah ada di Len Industri saat ini dengan kapasitas produksi 45 MWp per tahun dan ditargetkan menjadi 350MWp per tahun. Diproyeksikan, selain memiliki nilai industri, Len Technopark ini juga akan menjadi kawasan wisata teknologi.

Lalu di lini bisnis perkeretaapian pada 2014, Len Industri sukses merampungkan proyek Double Track Lintas Utara Pulau Jawa sepanjang 435 km yang melintasi kurang lebih 55 stasiun dan sekitar 20 Intermediate Block yang juga dilengkapi dengan perangkat telekomunikasi berbasis serat optik.

Di tahun yang sama, tepatnya pada 8 Mei 2014, Len Industri mencatatkan sejarah penting dengan melakukan Switch Over sepanjang 60 km di jalur lintas utara secara serentak. Transportasi massal modern merupakan kunci sebuah negara maju. Peran Len Industri terlihat dalam mendorong kemajuan transportasi massal di Indonesia, terutama di infrastruktur perkeretaapian, utamanya dalam bidang persinyalan.

“Ini menjadi salah satu wujud komitmen PT Len Industri dengan anak-anak perusahaannya untuk mengoptimalkan kemampuan anak bangsa menuju industri teknologi kelas dunia. Dalam waktu dekat ini, kami juga akan meluncurkan produk inovasi terbaru PT Surya Energi Indotama (SEI), Len Solar. Yaitu produk pemanfaatan PLTS yang dapat dinikmati oleh kalangan rumah tangga maupun perkantoran,” ujar Zakky Gamal Yasin MM, Direktur Utama PT Len Industri (Persero).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.