eFishery Raih Pendanaan Seri D Sebesar 3T Rupiah, Genjot Pengembangan Komunitas dan Transaksi

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | eFishery, perusahaan akuakultur terdepan asal Indonesia, baru-baru ini berhasil meraih pendanaan Seri D senilai USD 200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia dan meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di platform eFishery.

eFishery 2023

Ronde pendanaan seri D ini dipimpin oleh 42XFund, sebuah perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang didukung oleh Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan) (KWAP), perusahaan dana pensiun terbesar asal Malaysia, responsAbility (rA), perusahaan manajemen aset asal Swiss, 500 Global, perusahaan modal ventura multitahap, serta beberapa investor baru lainnya. Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Selain itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pendanaan secara eksklusif. Investasi yang diterima oleh eFishery menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekosistem akuakultur terintegrasi yang dimiliki oleh perusahaan ini.

eFishery telah mengembangkan ekosistem terintegrasi yang meliputi marketplace pakan ikan dan udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara B2B (Business to Business), serta akses keuangan bagi pembudidaya ikan. Ekosistem ini telah mendukung lebih dari 70.000 pembudidaya ikan dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Menurut riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), eFishery mampu menyumbang Rp3,4 triliun atau setara dengan 1,55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor akuakultur Indonesia sepanjang tahun 2022.

Gibran Huzaifah, Co-Founder dan CEO eFishery, menyatakan bahwa perikanan budidaya adalah sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global. Dukungan strategis dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri perikanan melalui integrasi pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh value chain bisnis budidaya perikanan.

Pendanaan seri D ini akan digunakan oleh eFishery untuk pengembangan komunitas pembudidaya ikan dan petambak udang yang menargetkan lebih dari 1 juta kolam budidaya di Indonesia pada tahun 2025. Selain itu, eFishery juga akan meningkatkan transaksi pakan ikan dan produk akuakultur segar di platform mereka.

Pengembangan komunitas petambak ini sejalan dengan upaya eFishery untuk meningkatkan ekspor produk udang dalam negeri yang bebas kimia dan antibiotik serta dapat ditelusuri sepenuhnya (traceable) ke pasar internasional, sekaligus mendekatkan konsumen dan petambak.

Iman Adiwibowo, Principal 42XFund, menyatakan kegembiraannya terkait pendanaan ini. Ia percaya dengan visi eFishery dan tertarik untuk menjadi mitra kunci yang memberikan nilai tambah dan berkontribusi bagi pertumbuhan perusahaan. Menurutnya, teknologi dan solusi akuakultur yang disediakan oleh eFishery telah berdampak signifikan bagi industri teknologi budidaya dan memberikan manfaat bagi pembudidaya kecil di Indonesia. Ia yakin bahwa eFishery dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta berperan dalam melestarikan lingkungan di Indonesia dan dunia.

Khailee Ng, Managing Partners 500Global, mengungkapkan pandangannya bahwa eFishery terbukti unik dalam hal inovasi model bisnis. Pencapaian perusahaan dalam tiga hal yaitu skalabilitas, pertumbuhan yang berkelanjutan, dan profitabilitas yang konsisten selama bertahun-tahun menjadikan eFishery sebagai model bisnis yang perlu dihadirkan di Silicon Valley.

Rik Vyverman, Global Head of Sustainable Food Equity untuk responsAbility Investments AG (“rA”), juga menyambut baik pendanaan ini. Ia menyatakan bahwa model bisnis eFishery yang mempersingkat rantai pasokan dapat terus mendisrupsi pasar akuakultur tradisional Indonesia maupun dunia. Pertumbuhan perusahaan ini akan sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Chris Teoh, rA Southeast Asia Investment Director, juga menyatakan kepercayaannya terhadap eFishery. Ia meyakini bahwa kepemimpinan eFishery yang kompeten dan kedekatannya dengan komunitas pembudidaya serta pemangku kepentingan lainnya akan memungkinkan perusahaan terus memodernisasi industri akuakultur dari hulu ke hilir, mulai dari rantai pasokan hingga konsumen. Ia sangat antusias untuk mendukung pertumbuhan eFishery ke tingkat yang lebih tinggi.

eFishery didirikan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2013. Perusahaan ini telah menghadirkan solusi digital auto feeder berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, serta kenyamanan bisnis budidaya ikan. Pendekatan teknologi eFishery yang berbasis data menggunakan sensor untuk mengukur pergerakan ikan dan akustik udang, mengoptimalkan pemberian makanan, kesehatan ikan, dan kualitas air, sambil mengurangi limbah.

Pendanaan seri D senilai USD 200 juta yang berhasil diperoleh oleh eFishery akan memberikan dorongan besar bagi perusahaan ini dalam merealisasikan visi dan misinya untuk mengembangkan industri akuakultur di Indonesia secara inklusif, berkelanjutan, dan inovatif. Diharapkan, langkah-langkah inovatif yang diambil oleh eFishery dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi pembudidaya ikan dan petambak udang di Indonesia, serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here