Digitalisasi Membuat Hidup Semakin Mudah

Marketing.co.id – Guna meningkatkan efektivitas nasabah dan perusahaan, BNI Life akan terus meningkatkan layanan digitalnya melalui inovasi berkelanjutan.

BNI Life Insurance, Asuransi BNI, BNI Life
Arry Herwindo Wildan, GM Corporate Secretary & Communication, PT BNI Life Insurance. Foto: Majalah MARKETING/LL

Meningkatnya kesadaran masyarakat digital savvy mengenai pentingnya asuransi untuk perlindungan diri, menjadi tantangan industri asuransi untuk melakukan transformasi digital ke depan.

Ari Herwindo Wildan, GM Corporate Secretary & Communication PT BNI Life Insurance, mengatakan secara umum prospek industri asuransi di Indonesia masih cukup besar dengan jumlah populasi penduduk terpadat keempat di dunia.

Dilansir dari Wealthy Gorilla, kondisi ini menjadi faktor untuk meningkatkan pendapatan premi asuransi jiwa di tahun 2020 yang diproyeksi tumbuh 10%─14% serta tingkat penetrasi asuransi penduduk Indonesia yang mencapai 6,6% di kuartal III-2019, seperti dikutip dari informasi AAJI.

“Kondisi tersebut menjadi salah satu yang menggiring perubahan industri menuju ke model industri 4.0. Dalam hal mendukung percepatan pengembangan industri asuransi, pelaku bisnis pun harus mengubah pola bisnisnya mengarah ke industri 4.0,” kata Ari.

Transformasi digital di industri asuransi bertujuan memberi kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah. Jika dulu seseorang ingin memiliki sebuah produk asuransi, biasanya yang bersangkutan akan diminta untuk mengisi begitu banyak formulir keikutsertaan asuransi.

Saat ini dengan teknologi di ujung jari, masyarakat dengan mudahnya mempunyai asuransi. Cukup dengan menggunakan aplikasi teknologi digital asuransi, seseorang bisa menjadi nasabah dari salah satu produk asuransi.

“Dengan digitalisasi, target premi dari industri asuransi diharapkan mampu bertumbuh secara signifikan,” ucap Ari.

Implementasi transformasi digital sendiri sudah dilakukan BNI Life sejak 2013. Sejauh ini penerapan digitalisasi secara langsung berdampak pada simplifikasi business procces dan mempercepat waktu sehingga memperluas jangkauan pemasaran, terutama kaum milenials.

Untuk mendukungnya BNI Life bekerja sama dengan semua profesional teknologi guna menilai teknik terbaik untuk mengayomi bisnis dan informasi klien tanpa melebihi perkiraan yang ditetapkan. Termasuk menggunakan program perangkat.

“Kami terus melakukan improvement infrastruktur hardware agar dapat mendukung bisnis proses berjalan dengan lancar dan cepat,” terang Ari.

Soeko Teguh Y., Deputy GM Business Partner & Governance IT Solution & Digital PT BNI Life Insurance, menambahkan bahwa strategi BNI Life untuk memperkuat digitalisasi dalam jangka pendek terus melakukan perbaikan dan pengembangan teknologi yang sedang tren saat ini.

“Pengembangan teknologi harus bersifat umum, mutakhir dan adaptif, serta mendukung ekosistem digital yang sudah ada. Selain itu mampu menjaga stabilitas operasional dan memenuhi sistem informasi manajemen,” jelasnya.

Langkah konkretnya, BNI Life mengembangkan aplikasi BNI Life Mobile yang diluncurkan bertepatan dengan HUT BNI Life yang ke-23. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur kemudahan seperti informasi benefit kesehatan, daftar rekanan rumah sakit serta provider, dan layanan Digi Claim.

Menurut Ari, saat ini aplikasi hanya sebatas untuk nasabah individu yang memiliki asuransi kesehatan dan nasabah Optima Group Health (OGH). Sedangkan Digi Claim saat ini masih diperuntukkan bagi nasabah OGH dengan maksimum nilai klaim sebesar Rp5 juta.

Khusus e-commerce, para nasabah dapat mengunjungi langsung www.bni-life.co.id dan membeli produk BNI Life Digi Micro Protection. Produk ini merupakan asuransi kecelakaan yang memberikan manfaat santunan meninggal karena kecelakaan. “Hanya dengan Rp54.000, masyarakat sudah bisa memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan sebesar Rp90 juta,” sebut Ari.

Untuk strategi jangka panjang, Soeko menyatakan akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan peluang bisnis ke depan dan melakukan engagement dengan para pelaku industri 4.0 (startup company) dan berkolaborasi dengan fintech sebagai mitra. Saat ini BNI Life sudah menggandeng LinkAja, BNI Mobile, Future Ready, dan Yes Dok.

Selain melakukan automasi proses dan pengembangan teknologi digital, BNI Life juga mendorong terbangunnya sumber daya yang andal. Caranya dengan mempersiapkan SDM berkualitas yang mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.

“Peran sentral SDM penting dalam kesuksesan transformasi digital. Di internal, setiap karyawan didorong untuk mulai mendigitalisasi dirinya. Meninggalkan proses bekerja dengan cara-cara lama dalam kesehariannya,” jelas Soeko.

Artikel ini pernah dimuat di Majalah MARKETING edisi Januari 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.