Dagangan Perluas Akses Pembiayaan 1,200 Warung Tradisional

Marketing.co.id- Berita UMKM | Berdasarkan data Euromonitor pada tahun 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia 3,57 juta di antaranya berbentuk toko atau warung tradisional. Selain itu, warung tradisional juga menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional.

Namun, akses pembiayaan menjadi kendala bagi beberapa pemilik warung untuk berkembang, dikarenakan mereka tidak memiliki agunan untuk mengajukan pembiayaan usaha. Peran serta bimbingan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait diperlukan untuk memperkuat UMKM melalui  sinergi dan kolaborasi.

Menimbang hal tersebut, Dagangan secara berkelanjutan mengembangkan ekosistem rural commerce yang terintegrasi dan bersinergi dengan berbagai mitra termasuk dari sektor pemerintah dan institusi keuangan untuk memberdayakan warung tradisional di Indonesia.

“Kementerian Perdagangan mendorong kolaborasi dan program yang diluncurkan hari ini dalam membangun ekosistem bisnis UMKM melalui empat pilar peningkatan daya saing, diantaranya mewujudkan inovasi UMKM, membuka akses kemitraan, akses digitalisasi, dan akses pembiayaan. Saya mengimbau untuk melanjutkan kolaborasi dan inisiatif bersama Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, mitra perbankan serta distributor online seperti Dagangan untuk mendorong warung tradisional go digital dan naik kelas serta bangkitkan ekonomi melalui perdagangan yang berkelanjutan” jelas Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan RI, dalam acara talkshow Program Akselerasi Ekosistem UMKM Digital, di The Manohara Hotel Yogyakarta (06/11)

Baca juga: Mitra Bukalapak Bantu Transformasi Warung Jadi Ritel Modern

Ditemui di lokasi yang sama, Adi Wismaya, VP of Business Development Dagangan mengatakan, pemilik warung tradisional memiliki tantangan dan kendala dalam mengajukan pembiayaan untuk modal usaha.

“Untuk itu sebagai fasilitator dalam memperkuat ekosistem UMKM kami menghubungkan mereka dengan mitra keuangan salah satunya mitra perbankan serta memfasilitasi kedua pihak dalam proses penyaluran modal usaha melalui Program WiraDana (Wirausaha Berdana). Nantinya, pengguna aplikasi Dagangan dapat langsung membeli stok kebutuhan warung lewat aplikasi Dagangan, kemudian memilih pembayaran secara tempo dengan memanfaatkan pembiayaan modal usaha mikro dari mitra perbankan,” ungkap Adi.

Dagangan
Sesi Doorstop Interview Media Kegiatan Program Akselerasi Ekosistem UMKM Digital

Target pembiayaan modal usaha melalui Program WiraDana bersama mitra perbankan dan mitra fintech ini akan disalurkan kepada 1,200 pemilik warung tradisional melalui aplikasi Dagangan dengan total pembiayaan senilai Rp12 Miliar.

Fajarini Puntodewi, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Perdagangan RI menyoroti peran penting strategis warung tradisional mendorong konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi terbesar lebih dari 50 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kementerian Perdagangan berperan sebagai fasilitator untuk menghubungkan berbagai stakeholders dalam mendukung peningkatan daya saing warung tradisional, termasuk pemasok modern, mitra perbankan serta Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota, serta organisasi kemasyarakatan. Hari ini sudah direalisasikan bersama dengan Dagangan, mitra perbankan, dan Dinas Perdagangan D.I Yogyakarta. Ke depan kami akan terus mengembangkan kolaborasi untuk memfasilitasi pemberdayaan warung tradisional sehingga usaha warung semakin berkembang dan berkelanjutan,” tandas Fajarini.

Baca juga: Pembiayaan Ekspor untuk UKM dari LPEI Surakarta Tembus Rp495 Miliar

Sebagai salah satu perusahaan berbasis teknologi yang telah memiliki izin usaha melalui Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (SIUPMSE) dari pemerintah Republik Indonesia, Dagangan turut berperan aktif dalam mendukung ekosistem UMKM digital terutama pedagang sembako dan warung tradisional di pulau Jawa termasuk wilayah D.I.Yogyakarta dengan menyediakan Aplikasi yang menawarkan pasokan barang kebutuhan sehari-hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here