Metro Department Store mampu mengemas strategi memikat konsumen secara apik. Tak hanya membidik orang tua, tapi juga mengedukasi anak melalui Metro Park.
Sebagai sebuah department store, tentunya prioritas utama adalah fokus dalam melayani kebutuhan para pelanggan. Tak heran jika komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik serta menawarkan produk bernilai dan berkualitas menjadi perhatian para pemain di industri tersebut. Selain itu, menyediakan lingkungan dan pengalaman berbelanja yang nyaman serta menyenangkan pun menjadi faktor penunjang selanjutnya.
Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah menggelar experiential marketing. Jadi, tak hanya sekadar event marketing, tapi juga melibatkan konsumen dengan produk dan memungkinkan pelanggan melakukan pengalaman unik—baik melalui produk maupun hal lain, serta memanfaatkan sebanyak mungkin indra mereka. Dengan demikian, brand pun akan berinteraksi dengan pelanggan, bahkan tak menutup kemungkinan menciptakan hubungan baru antara brand dan pelanggan.
Oleh karena itu, dalam membuat experiential marketing harus ada koneksi antar merek dan pelanggan yang terbentuk dari pengalaman serta relevan dengan pelanggan. Tentunya untuk memudahkan pelanggan mengingat sebuah merek, sisi emosional mereka harus digali dan hal itu dilakukan secara interaktif. Jika berhasil, maka tak menutup kemungkinan ini akan menyebabkan peningkatan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Salah satu pemain yang menyadari kebutuhan tersebut adalah Metro Department Store. Dengan menempati total keseluruhan ruang lebih dari 1 juta meter persegi, Metro mencoba menawarkan berbagai macam barang dengan label terkenal dari lokal hingga internasional. Kini, brand yang berada dalam naungan perusahaan PT Metropolitan Retailmart ini mengoperasikan 9 gerai yang tersebar, yakni 5 di Jakarta, dan masing-masing 1 gerai di Bandung, Makassar, Surabaya, dan Solo.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sejumlah pemain terus muncul setiap tahunnya. Tak hanya pemain baru, tapi juga pemain lama yang secara kontinu berekspansi membuka outlet-outlet baru di sejumlah wilayah. “Memang pada dasarnya Metro menargetkan pembukaan outlet-outlet baru. Hanya saja, kami berprinsip bahwa hal tersebut harus ada tahapannya. Jadi, kami tidak hanya sekadar membuka outlet, tapi juga tetap mempertimbangkan pertumbuhan bisnis akan seperti apa,” kata Anskarina Christin, Assistant General Manager Marketing PT Metropolitan Retailmart.
Guna memperkuat brand Metro di kalangan masyarakat—khususnya para konsumen, Metro pun menggelar kampanye sebagai salah satu strategi experiential marketing untuk merebut perhatian konsumen di musim spring tahun ini. Ya, Metro memperkenalkan koleksi musim semi melalui cara yang berbeda. Jika umumnya kompetitor menggelar fashion show, Metro justru memilih untuk meluncurkan permainan dinosaurus.
Kampanye bertajuk “Metro Park” merupakan loyalty program bagi para konsumen dengan menitikberatkan kepada edukasi sekaligus hiburan bagi anak. Dengan album Metro Park yang tersedia sejak 11 April hingga 25 Mei 2014 ini, anak-anak dapat menemukan fakta lebih dari 70 spesies dinosaurus melalui kartu yang bisa mereka koleksi.
Lewat media album Metro Park, orang tua juga bisa bercengkrama bersama anak melalui aktivitas mendongeng maupun bermain dengan kartu yang sudah dikoleksi. Kreativitas menggunakan album inilah yang dapat menciptakan waktu berkualitas antara anak dan orang tua. Termasuk juga anak dan teman-teman lainnya.
Program kampanye ini serentak digelar di sembilan outlet Metro. Dia juga menambahkan bahwa peluncuran album Metro Park tentang dinosaurus tersebut sejalan dengan dirilisnya koleksi musim semi 2014. Tak tanggung-tanggung, Metro pun merancang konsep bertema dinosaurus di setiap bagian outlet maupun koleksi busana terbaru. Ini bisa dilihat dengan adanya display koleksi Safari Look, Flower Look, maupun Animal Print.
“Sebagai department store yang menyasar segmen keluarga kelas middle up, tentunya kami ingin menawarkan sesuatu yang berbeda kali ini. Harapannya bisa menjadi tempat pilihan bagi konsumen dalam berbelanja di musim spring ini. Jadi, ketika para orang tua berbelanja koleksi terbaru yang kami tawarkan, anak-anak dapat bermain dan bersosialisasi,” ujar Anskarina.
Di Metro Park sendiri, arena sosialisasi dihadirkan melalui swap zone, yakni sebuah meja khusus bagi anak melakukan tukar kartu dengan anak lainnya. Untuk menghidupkan suasana dari kampanye Metro Park, replika seekor dinosaurus pun dihadirkan secara bergantian di outlet-outlet Metro. Tak hanya itu, aneka permainan dengan sentuhan khas purbakala pun ada di setiap pekan selama kampanye berlangsung.
Anskarina menjelaskan, sebuah album Metro Park dapat dimiliki member Metro, yaitu pemegang Metro Yours Card (MYC) dan kartu kredit Mega seharga Rp150.000. Sedangkan untuk melengkapi album, pelanggan dapat memiliki kartu dari setiap pembelanjaan Rp200.000. “Kami tidak hanya sekadar menjual produk, tapi juga memberikan nilai edukasi. Oleh karena itu, kami pun sangat berharap anak-anak mendapatkan pengetahuan dari program yang kami gelar,” tegas dia.
Sepuluh pelanggan pertama yang berhasil menggenapi album dengan kartu berhak menikmati paket liburan keluarga ke Universal Studio Singapore termasuk biaya akomodasi, transportasi, dan juga tiket masuk. Sementara hadiah lain yang disediakan adalah voucer belanja senilai Rp500.000 untuk 50 orang berikutnya. Serta ada 10 iPod Touch Generasi 5 untuk pelanggan yang berhasil mengumpulkan 10 kartu langka.