Bukukan Penjualan Kotor Rp 9,6 Triliun, Matahari akan Buka 6 Gerari Baru di Tahun 2024

Marketing.co.id – Berita Retail | Matahari (“Perseroan”; kode saham: “LPPF”) membukukan penjualan sebesar Rp 9,6 Triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2023. Torehan ini mencerminkan tingkat pertumbuhan 1,4%. Namun, pertumbuhan penjualan toko yang sama (SSSSG) mencapai -2.3%, disebabkan oleh kurangnya stimulasi Lebaran dan perlambatan perekonomian setelahnya. EBITDA periode tersebut sebesar Rp 1,1 Triliun, turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,5 Triliun.

Inisiatif untuk mendorong potensi penuh produk penjualan berjalan dengan baik. Suko mengalami kemajuan yang baik dalam perluasan gerai melalui peluncuran Shop-in-shop yang akan datang di 14 gerai berikutnya, sehingga totalnya menjadi 34 pada akhir tahun ini.

Merek eksklusif baru, Anyday, diluncurkan pada Oktober 2023. Merek ini dirancang untuk menangkal dampak inflasi pada konsumen. Demi meningkatkan produktivitas produk penjualan, akan ada fokus yang lebih besar dalam memaksimalkan tingkat penjualan barang dagangan pada harga normal dan upaya untuk mempercepat pengurangan persediaan lama dilakukan pada kuartal ini yang berdampak pada margin kotor.

Baca juga: Mitra Bukalapak Bantu Transformasi Warung Jadi Ritel Modern

Inisiatif untuk mengoptimalkan jaringan gerai berjalan dengan baik, meskipun Perseroan memiliki sejumlah kecil gerai dengan profitabilitas marginal yang harus ditangani berdasarkan daftar pemantauan terbaru. Fokus ekspansi pada tahun 2024 adalah pada pembukaan gerai-gerai berkualitas tinggi dibandingkan volume.

Matahari
Seorang SPG Matahari sedang melayani pembeli

Sebagai bagian dari rencana, enam gerai diperkirakan akan dibuka pada tahun 2024, empat di antaranya merupakan konsep Matahari terbaru dan dua gerai adalah MU&KU. Konsep MU&KU yang dirancang untuk melayani segmen menengah ke atas, direncanakan akan mulai beroperasi paruh pertama tahun 2024.

Baca juga: Hadir Secara Offline & Online, RAMBLA Tawarkan Fleksibilitas Kenyamanan dalam Berbelanja

Perseroan juga bermaksud untuk mempercepat upaya rebranding gerai dan mengalokasikan belanja modal pada gerai dengan potensi yang lebih tinggi. Perseroan pun optimistis menatap momen Natal 2023 dan Lebaran 2024. Untuk memaksimalkan dua peak season ini Perseroan antara lain akan mendorong penjualan merek-merek baru serta investasi lebih besar untuk pembaruan gerai-gerai utama dan pemasaran.

“Tantangan di segmen pasar menengah ke bawah diperkirakan akan tetap ada dalam jangka pendek, namun secara bertahap membaik seiring dengan meredanya inflasi, dengan peningkatan likuiditas di perekonomian, dan Perseroan bersiap dengan produk-produk yang lebih segar, baru, dan lebih kompetitif dengan fokus pada portofolio merek yang lebih kuat di semua segmen,” ungkap Terry O’Connor, CEO Matahari.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here