Marketing – Industri kreatif masih potensial untuk digarap, sebab Indonesia kaya akan budaya serta tradisi yang bisa menjadi sumber kreativitas. Apalagi dengan bergulir revolusi industri 4.0, sektor-sektor ekonomi kreatif berpeluang besar menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam rangka mendorong generasi milenial Indonesia untuk turut berkontribusi dalam membangun negeri melalui ekonomi kreatif religi, BNI Syariah berpartisipasi dalam kick off Islamic Nexgen Fest bertempat di Convention Hall Telkom University, Bandung.
Pada kick off Islamic Nexgen Fest, BNI Syariah menghadirkan promo menarik menggunakan BNI iB Hasanah Card dengan menggandeng partner yang bergerak di industri halal seperti Shafira, serta memasarkan program tematik Umroh Tadabur Hasanah dan Wakaf Hasanah.
“Untuk membentuk ekosistem halal, diperlukan peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada segenap masyarakat terutama generasi milenial melalui berbagai kegiatan salah satunya seperti Islamic NexGen Festival,” kata Abdullah Firman Wibowo, Direktur Utama BNI Syariah.
BNI Syariah berpartisipasi mendukung Islamic Nexgen Fest dalam 3 (tiga) kegiatan besar. Pertama, mengajak generasi muslimah untuk lebih menggemari penggunaan hijab di kalangan millenial khususnya hijab fashion style. Kedua, mendukung lahirnya santri-santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama namun juga entrepeneur yang berbasis syariah Islam.
Ketiga, mendukung anak muda untuk lebih mengenal dunia seni musik Islami dengan harapan akan lahir para musisi maupun seniman musik yang akan melahirkan musik-musik Islam yang modern namun tetap syar’i.
Sebagai bentuk dukungan pengembangan ekosistem halal di Indonesia, BNI Syariah memiliki produk-produk unggulan yang dapat dimanfaatkan oleh generasi milenial diantaranya pembiayaan konsumtif untuk pembelian rumah atau kendaraan, kartu pembiayaan (BNI iB Hasanah Card), pembiayaan produktif modal kerja, investasi, dan mikro, tabungan haji dan umroh, serta Wakaf Hasanah.
Firman membeberkan selama tahun 2018, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan untuk industri halal sebesar Rp 1,216 Triliun, tumbuh sebesar 104% (year on year) dari Rp 595 Miliar periode yang sama tahun sebelumnya.
“Penyaluran pembiayaan ini terdiri dari sektor industri halal food, halal travel, Islamic fashion, Islamic education, Islamic hospital, dan Islamic accommodation,” sebutnya.
