Marketing.co.id – Berita UMKM | Pandemi Covid-19 tak selamanya berdampak buruk pada perekonomian. Pandemi juga memunculkan jiwa entrepreneurship (kewirausahaan), terutama bagi mereka yang di-PHK atau “dirumahkan” untuk sementara waktu.
Wina Lestari adalah salah satu karyawan yang dirumahkan karena pandemi. Wina awalnya bekerja di cruiselines sebagai cake specialist. Karena dampak pandemi, perusahaan tempatnya bekerja memulangkan sebagian besar crew kapal, salah satunya Wina.
Pada saat dirumahkan Wina mencoba membuat makanan yang sekiranya digemari masyarakat. Dia berpikir makanan tersebut harganya mesti terjangkau, namun tetap dengan cita rasa yang enak dan “ngangenin”.
“Awalnya sih bingung mau bikin apa, namun karena saya suka sekali dengan sus, maka dibuatlah sus atau Choux yang kekinian. Saya suka sekali dengan kue sus, tapi yang tidak terlalu manis, karena umumnya kue sus rasanya manis banget. Akhirnya saya coba berinovasi membuat kue sus dengan krim ringan yang rasanya tidak terlalu manis,” kata wina.
Baca juga: LOTTE Choco Pie Klaim Market Leader di Kategori Soft Cake
Awalnya Wina hanya membuat untuk dikonsumsi sendiri atau dibagikan ke relasi dan keluarga. Tapi karena usul dan “support” dari keluarga, akhirnya dia memberanikan diri untuk menjual produknya.
Dukungan antara lain datang dari Lince Atmadja, pengusaha yang concern pada pelaku bisnis UMKM. Alhasil, jadilah kedua wanita yang berbeda generasi ini berkolaborasi. Keduanya meluncurkan kue sus dengan merek dagang Royalssweet.
Sebagai diferensiasi dengan kue sus lainnya, Royalssweet dibuat dengan tampilan (bentuk) serta warna yang menarik. Tak kalah pentingnya, tentunya rasanya yang “yummy”.
“Anak-anak juga dipastikan menyukai cake ini karena didalamnya ada krim yang lembut dan tidak blenger dikonsumsi orang dewasa. Terlebih jika disajikan dalam keadaan dingin atau frozen, rasanya seperti ice cream,” imbuh CEO Royalssweet ini.
Awalnya Royalssweet hanya mempunyai dua varian rasa (vanila dan milk choco). Tapi karena banyaknya permintaan dari konsumen untuk varian lain, akhirnya Royalssweet meluncurkan beberapa varian baru. Saat ini, total Royalssweet memiliki 11 varian rasa kue sus.
Keunggulan lain sus buatan Royalssweet yakni tanpa bahan pengawet dan rasanya yang tidak terlalu manis.“Hanya saja produk makanan kue sus kami tidak bisa terlalu lama diletakan di luar atau suhu ruangan,” tutur Wina
Baca juga: Sambil Bekerja, ASN ini Berbisnis Fashion dan Kue Basah
Setiap satu bulan sekali Royalssweet berusaha menciptakan varian baru, agar konsumen tidak bosen. “Rata-rata konsumen dari Royalssweet selalu menanti dan menunggu kira – kira ada varian apalagi ya? Selain Sos/Choux Royalssweet juga membuat Bday Cake dan aneka Roti2an dan Puff,” jelas Wina lagi.
Royalssweet mulai beroperasi sejak awal Maret 2020. Di masa-masa awal Royalssweet hanya memproduksi 20 – 50 pcs sus setiap harinya. Seiring berjalan waktu bisnisnya terus berkembang, sehingga saat ini Royalssweet memproduksi bisa sampai 800 pcs sus per hari. Bukan itu saja, merek dengan akun IG @royalssweet ini sudah memiliki 25 re-seller.
Adapun untuk omsetnya mencapai Rp50 juta per bulan. “Ini di luar ekspektasi, akhirnya kami merekrut pegawai karena kewalahan dengan melonjaknya permintaan yang begitu luar biasa. Saat ini, Royalssweet memperkerjakan 6 orang pegawai,” tandasnya.
Bisnis Royalssweet masih dalam skala home industry yang mengandalkan peralatan rumah tangga untuk proses produksi. Meski demikian, banyak permintaan untuk membuka outlet Royalssweet di luar kota seperti Bali, Surabaya, Bandung, dan Palembang.
“Royalsweet mendapat ‘pekerjan rumah’ baru untuk bisa mewujudkan keinginan pelanggan, supaya mereka bisa setiap saat menikmati produk-produk kami di setiap kota,” pungkas Wina.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisni