Bantu Anak-Anak Lombak dan Papua Melalui Impact Day 2018

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Jakarta, 25 Agustus 2018 – Jutaan orang Indonesia, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini menciptakan masalah serius lainnya, seperti masalah kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.

Untuk membantu meningkatkan standar hidup masyarakat lokal, khususnya anak-anak, Deloitte Indonesia melalui program “Impact Day 2018” menggalang dana untuk membantu masyarakat di Lombok dan Agats, Papua yang kurang mampu. Deloitte Indonesia menyerahkan donasi yang terkumpul pada Jumat, (24/08) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

“Nilai yang kami angkat di Impact Day 2018 adalah untuk membantu mereka yang kurang beruntung sekaligus memotivasi mereka untuk meningkatkan standar hidupnya,” ungkap Claudia Lauw Lie Hoeng, Country Leader Deloitte Indonesia.

Impact Day, program CSR tahunan Deloitte Indonesia sudah diselenggarakan untuk ketujuh kalinya. Pada Impact Day tahun ini, karyawan Deloitte secara kolektif menggalang dana untuk memberikan bantuan yang berdampak langsung bagi anak-anak dan masyarakat di Lombok dan Agats, Papua agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

Impact Day 2018

Fiona Forrest, pendiri Fiona Unity Foundation mengungkapkan, semua dukungan yang diberikan Fiona Unity Foundation berkontribusi pada pembangunan pusat kegiatan untuk membantu para Lombok’s Forgotten Children dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya kesehatan, kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Fiona Unity Foundation merupakan organisasi non-profit penggalangan dana untuk membantu anak-anak Indonesia yang cacat, sakit dan sekarat, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Elly Slamet, salah satu perwakilan sukarelawan Yayasan Mitra Surya Mandiri, organisasi amal yang fokus memberikan bantuan kepada daerah-daerah kumuh di Papua mengatakan, kondisi desa Asmat sangat memprihatinkan, hampir tidak ada jalur darat dan mereka tidak memiliki akses ke air bersih, keterbatasan listrik, dan adanya krisis kesehatan.

“Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat membantu menciptakan pembangunan akses kesehatan yang berkelanjutan di Asmat, serta memberikan daerah-daerah terpencil di Papua ini fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik yang layak mereka dapatkan,” kata Evadana Rachmat, salah satu sukarelawan dari Yayasan Mitra Surya Mandiri.

Steve Aditya, Deloitte Indonesia Clients and Markets Leader mengungkapkan, semestinya tidak ada anak yang menderita atau kehilangan harapan hidup mereka. Dengan mendukung inisiatif Lombok’s Forgotten Children, pihaknya berusaha membantu anak-anak Indonesia yang mengalami difabel, sakit, dan menderita kritis, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Papua.”

“Melalui program ini kami telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 400 juta Rupiah, yang akan disumbangkan kepada dua daerah yang membutuhkan khususnya Agats Asmat, Papua dan Lombok, Nusa Tenggara Barat,” jelas Steve.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun “House of Hope”, yakni pusat kegiatan bagi anak-anak setempat. Di sini mereka akan mendapatkan perawatan kesehatan, layanan rehabilitasi, serta bertempat tinggal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here