Marketing.co.id – Berita Marketing | Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang juga dikenal sebagai Indonesia Eximbank, telah menjadi penopang penting dalam memajukan industri manufaktur alat transportasi strategis nasional dengan memberikan pembiayaan yang signifikan untuk ekspor pesawat terbang NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). PTDI telah menerima pesanan sebanyak 6 unit pesawat NC212i dari Department of National Defense/Armed Forces of the Philippines (DND/AFP) senilai USD79 juta.
Pembiayaan ini diwujudkan melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA), yang bertujuan mendukung industri strategis dalam negeri. Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Ekspor antara LPEI dan PTDI untuk pengadaan keenam pesawat NC212i ini berlangsung pada 18 Oktober 2023 di kantor LPEI, Jakarta.
Menurut Maqin U. Norhadi, Direktur Pengembangan Bisnis LPEI, ekspor 6 pesawat NC212i ini adalah prestasi gemilang bagi Indonesia. PTDI berhasil memproduksi produk industri strategis berstandar teknologi tinggi, dan LPEI turut serta memberikan solusi pembiayaan yang mendukung pencapaian ini.
“Pembiayaan yang diberikan oleh LPEI kepada PTDI adalah bukti nyata negara mendukung upaya peningkatan ekspor Indonesia. Ekspor pesawat terbang akan memperkuat reputasi Indonesia di kancah internasional, terutama dalam industri kedirgantaraan yang memadukan teknologi tinggi,” kata Maqin.
LPEI telah menjalankan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) yang diberikan oleh Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri kedirgantaraan dalam negeri, sehingga dapat bersaing secara global. “Hal ini sejalan dengan strategi LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia,” tambahnya.
Program PKE adalah mandat yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan/atau asuransi dalam transaksi atau proyek yang sulit dilaksanakan secara komersial, tetapi sangat penting dalam mendukung kebijakan atau program ekspor nasional. Hingga saat ini, LPEI telah menyalurkan program PKE senilai Rp12 triliun untuk mendukung ekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara.
Wildan Arief, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia, mengapresiasi dukungan LPEI dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Filipina. Ini adalah pesanan kedua dari Filipina, menunjukkan bahwa pesawat NC212i produksi PTDI memiliki performa yang tinggi dan andal.
“Kami berharap bahwa solusi pembiayaan dari LPEI akan membuka peluang ekspor lebih banyak pesawat terbang produksi PTDI ke negara-negara lain, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan devisa Indonesia. Kami optimis PTDI akan terus berkibar dan melayang tinggi di langit internasional,” ujar Wildan Arief.
Pesawat NC212i adalah pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot. Pesawat ini dilengkapi dengan winglet, ramp door, serta memiliki kabin yang lebih luas dibandingkan dengan pesawat sekelasnya. Sejak tahun 2014, PTDI adalah satu-satunya produsen pesawat NC212i di dunia, dengan total sebanyak 123 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai pelanggan, baik di dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 606 unit pesawat NC212 series di seluruh dunia.
Perjanjian pembiayaan ini merupakan fasilitas ketiga yang diberikan oleh LPEI kepada PTDI sejak tahun 2018. Sebelumnya, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung kontrak PTDI dengan Nepal senilai USD30 juta dan Senegal senilai USD24 juta, yang kedua pesawat tersebut berhasil dikirimkan pada tahun 2021.
Dukungan LPEI terhadap ekspor pesawat NC212i ini menegaskan peran penting LPEI dalam mendorong pertumbuhan ekspor produk-produk Indonesia yang bernilai tinggi teknologi, yang pada gilirannya akan memajukan industri kedirgantaraan nasional. PTDI dapat melanjutkan perjalanannya untuk meraih prestasi lebih tinggi dalam industri ini dan menjadikan pesawat NC212i sebagai produk unggulan yang diminati oleh berbagai negara di dunia.
