Awas! Malas Bergerak Bahaya untuk Otak

LAZY WORKERRJika berolahraga dapat membuat otak menghasilkan sel-sel baru, hal sebaliknya juga berlaku jika kita membiarkan tubuh diam untuk waktu lama. Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh The Journal of Comparative Neurology membuktikan hal tersebut.

Penelitian dilakukan menggunakan sampel tikus. Tikus dipilih karena memiliki wilayah dan fungsi otak yang hampir sama dengan manusia.

Tikus-tikus tersebut dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah tikus yang rumahnya diberi roda putar sehingga mereka bisa berlari kapan saja. Sedangkan di kelompok kedua tidak diberi roda putar. Sebagai tambahan, tikus yang berada di kandang pertama dapat berlari sejauh 3 mil perhari selama tiga bulan penelitian.

Pada akhir penelitian, tikus disuntikkan pewarna yang memberikan warna khusus kepada neuron tertentu di otak. Hal ini dilakukan agar peneliti bisa meneliti bagian rostral ventrolateral medulla.

Singkatnya, bagian otak ini mengontrol pernapasan dan kegiatan bawah sadar yang menunjang kehidupan. Selain itu rostral ventrolateral medulla juga memberikan perintah kepada sistem saraf simpatik yang mengatur tekanan darah.

Sistem kerja rostral ventrolateral medulla yang baik terjadi ketika saraf simpatik dapat mengarahkan pembuluh darah untuk melebar sebanyak darah yang dialirkan. Jika pembuluh darah diarahkan untuk menyempit terlalu kecil atau sering, hal ini menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah cardiovascular. Hal ini akan terjadi ketika saraf simpatik terlalu aktif akibat stimulasi.

Menggunakan program terkomputerisasi, peneliti memetakan isi otak tikus secara digital. Dari hasil tersebut terlihat perbedaan mencolok antara kedua kelompok tikus. Tikus yang berlari memiliki bentuk saraf otak dengan fungsi normal. Saraf yang mempunyai terlalu banyak cabang ditemukan pada tikus yang tidak melakukan aktivitas berarti. Kelebihan cabang ini menyebabkan terlalu terstimulasinya saraf simpatik tersebut.

Meskipun penelitian dilakukan kepada tikus, hal ini memberikan jawaban jelas kepada manusia berkaitan dengan sistem kerja otak yang sejenis. Pasifnya seseorang secara fisik meningkatkan risiko penyakit darah tinggi yang mengakibatkan serangan jantung. Penelitian tersebut juga memberikan bukti bahwa kemalasan seseorang melakukan aktivitas fisik dapat mengubah struktur dan fungsi otak.

Sumber: nytimes.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here