AstraZeneca dan Kemenko Marves Memimpin Dekarbonisasi dengan 500 Kendaraan Listrik

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | AstraZeneca, bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, bersama dengan mitra lokal, secara resmi meluncurkan inisiatif transisi armada operasional mereka menjadi kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Inisiatif ini mencakup hingga 500 sepeda motor dan mobil yang semula berbahan bakar bensin.

Transisi ini memiliki peran besar dalam mendukung Ambisi Nol Karbon AstraZeneca untuk secara signifikan mengurangi dampak perusahaan pada lingkungan. Inisiatif ini juga menandai peran perusahaan dalam memimpin gerakan dekarbonisasi sektor kesehatan. Hal ini diumumkan dalam Janji Sustainable Healthcare yang diprakarsai oleh AstraZeneca selama Indonesia Sustainability Forum 2023.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon, menekankan pentingnya kerjasama global dalam mencapai layanan kesehatan nol karbon dan melindungi kesehatan manusia serta lingkungan. Mencapai layanan kesehatan nol karbon tidak bisa dilakukan sendirian. Hanya dengan memelihara kerjasama global yang telah ditunjukkan dalam melawan COVID-19, baru dapat suatu hari memulihkan bumi dan melindungi kesehatan manusia untuk generasi yang akan datang.

“Transisi armada AstraZeneca ke kendaraan listrik mencerminkan komitmen AstraZeneca terhadap Janji Sustainable Healthcare. Langkah ini akan mengurangi hingga 900 ton metrik emisi karbon dari kendaraan operasional perusahaan. Ini juga mendukung inisiatif pemerintah Indonesia untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan bermitra dengan produsen kendaraan listrik lokal,” ujar dia.

Sektor transportasi adalah penyumbang terbesar kedua terhadap emisi gas rumah kaca di Indonesia. Mengurangi emisi karbon di sektor transportasi adalah bagian integral dari upaya Indonesia untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2060. Karena itu, transisi ke kendaraan listrik menjadi langkah penting.

Dalam upaya mencapai target berdasarkan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) Indonesia, diperlukan transisi hingga 1,8 juta sepeda motor listrik atau kendaraan roda dua pada tahun 2025 dan 13 juta pada tahun 2030, serta 0,4 juta kendaraan roda empat pada tahun 2025 dan 2 juta pada tahun 2030.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti menyatakan, “Pemerintah selama ini telah bekerja dekat dengan AstraZeneca. Kami membuktikan langsung komitmen keberlangsungan AstraZeneca Indonesia, yang tidak hanya terbatas pada transisi armada operasional menjadi kendaraan listrik saja, namun juga program penanaman pohon di sepanjang sungai Citarum yang sudah terlebih dulu dijalankan. Upaya ini selaras dengan visi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.”

Tonggak penting ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT AstraZeneca Indonesia, PT Volta Indonesia Semesta, dan PT Arthaasia Finance. Ini menggambarkan sinergi antara AstraZeneca dan mitra bisnis lokal dalam mendukung mobilitas berkelanjutan. Langkah ini akan mengurangi dampak emisi karbon serta memberikan manfaat dalam efisiensi operasional AstraZeneca.

Inisiatif ini akan berlangsung secara bertahap hingga akhir tahun 2024. Proses ini akan dimulai dengan mengubah 214 sepeda motor listrik dan 100 mobil listrik, yang akan mengurangi dampak emisi karbon secara signifikan. Inisiatif ini mencerminkan komitmen AstraZeneca dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan berperan penting dalam mencapai tujuan pengurangan emisi di Indonesia serta menjaga kesehatan lingkungan dan manusia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here