Appdome Luncurkan Teknologi Pertama di Dunia untuk Deteksi Malware AI Agentik di Aplikasi Mobile
Marketing.co.id – Berita Digital | Di tengah adopsi masif teknologi AI generatif, muncul ancaman baru yang membayangi brand di ruang digital: Asisten AI Agentik. Appdome, pemimpin global dalam keamanan aplikasi mobile, menjawab tantangan ini dengan merilis Detect Agentic AI Malware, plugin pertama yang mampu mendeteksi dan memblokir aktivitas mencurigakan dari AI di perangkat Android dan iOS.
AI yang Membantu Bisa Juga Membahayakan
Asisten AI seperti Siri, Gemini, Copilot, dan ChatGPT kini lazim digunakan pengguna. Tapi, celah keamanan mulai terbuka. Menurut Appdome, baik AI sah maupun tiruan jahat dapat mengakses layar dan konten aplikasi, memonitor aktivitas pengguna, mencuri kredensial dan sesi login, dan melakukan manipulasi transaksi.
Dalam banyak kasus, AI jahat menyamar sebagai asisten suara biasa, meminta akses berlebihan, lalu mengirim data sensitif ke server asing tanpa sepengetahuan pengguna atau brand. Bagi aplikasi perbankan, e-wallet, dan layanan kesehatan, satu pelanggaran saja bisa berarti hilangnya kepercayaan pelanggan secara permanen.
“Yang jadi ancaman terbesar bukan AI resminya, tapi versi modifikasi dari aplikasi AI yang dibungkus ulang dan digunakan untuk menyusup,” ujar Tom Tovar, CEO Appdome.
Teknologi Real-Time Deteksi AI Berbahaya
Plugin terbaru Appdome dilengkapi deteksi biometrik perilaku untuk mengenali pola interaksi AI dengan aplikasi secara langsung. Brand kini dapat memonitor dan mengendalikan penggunaan AI di aplikasinya, mengizinkan hanya AI yang telah disetujui (trusted agentic AI), memblokir atau memberi peringatan jika AI jahat terdeteksi, dan mencegah kebocoran data sebelum terjadi.
“Dalam sistem mobile, tidak ada AI baik atau jahat. Yang ada hanya yang diberi izin dan yang tidak,” kata Avi Yehuda, CTO Appdome.
Strategi Baru untuk Pemasar dan CX Leader
Bagi pemasar dan pemimpin pengalaman pelanggan (CX Leader), ini adalah momen penting. Keamanan kini jadi bagian dari pengalaman.
Yang perlu dilakukan brand adalah evaluasi ulang kebijakan mobile security, batasi akses aplikasi AI ke fitur sensitif, edukasi pengguna soal izin aplikasi, dan bangun ekosistem yang aman dan terpercaya.
“Gelombang AI Agentik sudah datang. Yang penting sekarang adalah apakah aplikasi Anda akan dikendalikan, atau malah dimanfaatkan oleh pihak luar?” ujar Chris Roeckl, CPO Appdome.
AI bukan hanya peluang. Di tangan yang salah, ia bisa jadi senjata. Untuk brand yang ingin tetap dipercaya di era digital, kontrol terhadap AI adalah bentuk tanggung jawab baru.
