Alsintan Bantuan Kementan Diserahkan ke Poktan Kota Metro

[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Foto: Agroindonesiacoid

Marketing.co.id – Berita Marketing |  Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Lampung, menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat kepada sejumlah kelompok tani. Selain alsintan, juga diserahkan bantuan pakan ternak dan bibit ikan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pemberian Alsintan ini diberikan kepada 2 kategori. Kategori pertama adalah masyarakat yang merupakan Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), Koporasi Petani dan Kelomppok Usaha Bersama (KUB) serta masyarakat tani.

“Kategori kedua adalah Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota dan Korem/Kodim. Untuk itu, sebelum mengajukan bantuan Alsintan, kami akan pastikan petani sudah termasuk ke dalam dua kategori tersebut,” ujar Mentan SYL, Kamis (25/3).

Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan, sehingga peralatan mesin pertanian yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, juga untuk memastikan Alsintan yang diberikan benar-benar dimanfaatkan. “Karena bantuan Alsintan umumnya hanya akan diberikan kepada petani yang berkontribusi aktif terhadap peningkatan hasil pertanian untuk bangsa Indonesia,” tegas Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, apabila alsintan bisa dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi Poktan atau Gapoktan. Poktan atau Gapoktan bisa membentuk UPJA, koperasi dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.

“Alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil. UPJA terbukti bisa memberikan nilai tambah kepada poktan atau gapoktan,” kata Sarwo Edhy.

Menurut Sarwo Edhy, bantuan alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien. “Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha. Sehingga, penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien,” tuturnya.

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Walikota Metro Wahdi Siradjuddin bersamaan pada panen raya padi musim tanam pertama, di Kelurahan Purwoasri Kecamatan Metro Utara, Rabu (24/3).

WaliKota mengatakan, saat ini luas lahan persawahan produktif di Kota Metro  mencapai lebih kurang 2984 hektare.  “Hasil panen hari ini kurang lebih 6,4 ton perhektare dan menurut Bulog hasil panen kita cukup baik,” kata Walikota Wahdi.

Dia berharap, hasil panen padi petani bisa menopang pencapaian swasembada pangan di Kota Metro. Terlebih dengan perhatian pemerintah kepada kelompok tani dengan memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana budidaya untuk mendongkrak produksi padi para petani.

Wahdi juga mengimbau DKP3 Kota Metro terus melakukan terobosan mencari solusi dpermasalahan bidang pertanian, seperti kebutuhan air, pupuk dan lainnya.

Kepala DKP3 Kota Metro Heri Wiratno mengatakan, bantuan alsintan yang diserahkan kepada poktan antara lain sepuluh pompa air, tiga unit traktor roda dua, satu unit traktor roda empat, pakan ternak, dan bibit ikan.

“Selain bantuan alsintan yang diberikan kepada kelompok tani, P3A dan KWKWT. Pembangunan dan perbaikan jaringan tresier, irigasi juga terus dilakukan. Tujuannya agar segala macam kebutuhan pertanian terpenuhi,” kata Heri Wiratno.

Dia menambahkan, DKP3 juga sedang mengusulkan banatuan pertanian untuk tahun 2022 mendatang. “Swakelola dan sumber dana dari DAK dan APBD, sekitar Rp 4,1 miliar. Untuk tahun mendatang lagi pengusulan bantuan ke pemerintah pusat. Jika di-acc, bantuan diberikan kepada kelompok tani yang belum mendapatkan bantuan. Biar merata,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here