Pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang membentuk karakter Generasi Z. Generasi ini adalah mereka yang lahir antara tahun 1992 sampai 2010.
Mereka memiliki kemampuan tinggi dalam mengakses dan mengakomodasi informasi. Hal itu tentu membuat mereka memiliki kesempatan lebih banyak dan terbuka untuk mengembangkan dirinya sendiri.
Meskipun sebagian besar dari Generasi Z belum bisa secara legal mengendarai kendaraan – motor dan mobil, bukan berarti mereka tidak aktif dalam membentuk persepsi tentang produk dan merek.
Menurut Mashable, hampir setengah dari remaja yang menggunakan internet membeli sesuatu secara online, empat dari lima generasi Z akan menggunakan jaringan sosial tahun ini, dan 96% dari remaja usia 12–17 akan menggunakan internet.
Generasi Z yang sudah akrab dengan gadget dan teknologi ini merupakan generasi paling mengganggu dalam sejarah modern, menurut situs tersebut. Generasi Z adalah tastemakers – sering kali sebelum mereka keluar dari elementary school.
Meski begitu, media sosial telah menghancurkan semua hambatan bagi merek atau produk untuk berkomunikasi dengan mereka. Jika Anda dapat menulis, tentunya Anda dapat berbagi, dan Generasi Z identik dengan “berbagi.”
Silly Bandz misalnya, sebuah karet gelang berbentuk binatang yang dipakai sebagai gelang. Tren ini awalnya digunakan oleh mereka yang berusia antara sembilan sampai sepuluh tahun. Tapi tak lama kemudian, para model busana menggunakannya di catwalk.
Bagaimana Anda dapat terhubung dengan Generasi Z dan menangkap perhatian mereka yang terbatas untuk menciptakan advokasi merek yang loyal? Berikut tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk menjangkau Generasi Z dengan sukses:
Generasi Z is Not Brand Loyal
Perusahaan yang berharap Generasi Z loyal karena pesan pemasaran dan brand image yang dibuat secara hati-hati akan mendapati usahanya sia-sia. Generasi Z tidak hanya membelinya. Sebaliknya, produk itu sendiri adalah yang paling penting, terlepas dari kampanye yang telah dilakukan perusahaan.
Sebagai contoh, lima tahun silam Anda bisa dengan mudah melihat tren Generasi Y mengenakan satu merek dari kepala hingga kaki di pusat perbelanjaan. Hal ini akan sulit kita jumpai pada generasi Z. Mereka akan menggunakan berbagai merek untuk penampilannya.
The Age of Curator
Dengan adopsi masal mereka terhadap iPod, Generasi Y dapat mengurangi uang yang dipakai untuk musik dari album ke lagu. Generasi Z melakukan hal yang sama dengan setiap keputusan pembelian lainnya. Hasilnya – Anda melihat apa yang mereka kenakan, lihat dan baca – adalah versi kurasi mereka sendiri di dunia.
Mereka adalah kurator ekstrim, sharing dan panning segala macam hal. Mulai dari film, buku sampai pakaian.
Bagi Generasi Z, platform dan nilai produksi tidak relevan. Mereka menilai setiap produk dan bagian dari konten menurut kemampuannya sendiri.
Menambah dan meningkatkan kurasi
Apa yang dipedulikan oleh Generasi Z saat ini? Tak lain adalah: “ mencari dan berbagi hal-hal terbaik di dunia”.
Mereka bukan sekadar konsumen, tapi juga kurator. Mereka tidak hanya menemukan merek dan produk, tetapi juga mengevaluasi dan menyaring merek dan kemudian berbagi hasil di antara mereka. Akibatnya, pemasar harus membuatnya mudah untuk berbagi.
Jangan menahan atau mencoba mengontrol percakapan tentang produk dengan mereka. Tentu, akan ada sisi baik dan buruk, tapi itu akan menjadi otentik. Transparansi pada akhirnya akan memberikan kontribusi bagi keberhasilan jangka panjang merek.
Apapun itu, mempromosikan merek secara terbuka akan memberikan kurator informasi yang lebih baik dan lebih bergairah. Siap atau tidak, Generasi Z ada di sini, dan mereka adalah masa depan bagi bisnis Anda. Tentunya kita akan sangat senang menyaksikan mereka mengubah dunia di depan mata kita.