Peran Vital Perempuan dalam Melawan Ancaman Dengue

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Perempuan memegang peranan krusial sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga. Semangat inilah yang digaungkan dalam acara talk show “Peran Ibu Sebagai Penjaga Keluarga” yang diselenggarakan oleh PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Yayasan Pengembangan Medik Indonesia (YAPMEDI) dan Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian 13th Annual Women’s Health Expo & Bazaar 2025 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan, tentang pentingnya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Data terbaru menunjukkan, bahwa dengue masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan global dan nasional. Menurut data ASEAN Dengue Summit 2024, Indonesia menyumbang 66% dari total kematian akibat dengue di Asia, menjadikannya negara dengan kasus tertinggi di kawasan ASEAN. Sepanjang tahun 2024, Kementerian Kesehatan mencatat 257.455 kasus dengue dengan 1.461 kematian di Indonesia. Sementara itu, hingga minggu ke-25 tahun 2025, kasus kumulatif sudah mencapai 79.843 dengan 359 kematian. Angka ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan harus terus diperkuat.

Menurut Dr. dr. Sukamto, SpPD, K-AI, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi Klinik, perempuan memiliki peran signifikan dalam mengambil keputusan dan menjadi penggerak aksi di dalam keluarga dan komunitas. “Perempuan adalah jembatan informasi yang dapat menggerakkan langkah-langkah pencegahan di lingkungan rumah tangga,” jelasnya.

Dr. Sukamto menambahkan, bahwa dengue dapat menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa yang tampak sehat namun memiliki risiko keparahan lebih tinggi jika memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti hipertensi, obesitas, diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit paru-paru. Karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk melakukan pencegahan secara menyeluruh, seperti melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang), menggunakan pelindung diri  dan mempertimbangkan vaksinasi yang telah direkomendasikan oleh asosiasi medis bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Senada dengan itu, Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, Spesialis Anak Konsultan, mengingatkan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan. “Dalam tujuh tahun terakhir, kematian akibat dengue paling banyak terjadi pada anak-anak dan remaja usia 5–14 tahun,” ujarnya.

Gejala dengue pada anak umumnya meliputi demam tinggi, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan ruam. Ia juga menekankan bahwa infeksi kedua justru berisiko lebih berat daripada infeksi pertama, sehingga pencegahan menjadi sangat penting.
Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk menyembuhkan dengue.

Pengobatan yang ada hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Dengan demikian, pencegahan melalui vaksinasi menjadi kunci utama, yang juga telah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak dan orang dewasa.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyatakan bahwa Takeda berkomitmen menjadi mitra jangka panjang dalam upaya pencegahan dengue. “Kami percaya bahwa membangun keluarga yang sehat dimulai dari pemberdayaan perempuan, karena merekalah penggerak utama dalam setiap upaya perlindungan dan perawatan di rumah tangga,” ungkapnya.

Takeda terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas akses terhadap edukasi dan solusi pencegahan dengue, salah satunya melalui inisiatif seperti talk show ini. Andreas menutup paparannya dengan mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam melindungi keluarga dari dengue.
“Bersama, kita bisa mengubah dengue dari penyakit yang menakutkan menjadi sesuatu yang bisa dikendalikan, dan mewujudkan tujuan bersama: Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030,” tegasnya.

Acara ini merupakan bagian dari The 13th Annual Women’s Health Expo & Bazaar 2025 yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Dengan tema “Tetaplah Sehat Perempuan Indonesia,” acara ini berhasil menarik sekitar 2.000 pengunjung.