Asia Pasifik Pimpin Pertumbuhan Aplikasi Belanja: Strategi AI dan Marketplace Jadi Kunci Sukses di 2025
Marketing.co.id – Berita Digital | Industri mobile commerce global sedang mengalami transformasi besar. Menurut Shopping App Insights Report 2025 dari Adjust, kawasan Asia Pasifik (APAC) menjadi satu-satunya wilayah yang mencatat pertumbuhan positif instalasi aplikasi belanja, yakni +13% YoY pada paruh pertama 2025. Ini kontras dengan tren global yang mengalami penurunan instalasi sebesar 14%.
Namun yang lebih menarik, jumlah sesi pengguna aplikasi belanja secara global justru naik 2%. Ini menandakan bahwa meski jumlah pengguna baru menurun, keterlibatan pengguna justru meningkat. Hal ini sejalan dengan tren global di mana brand mulai mengutamakan kualitas pengguna dan retensi jangka panjang melalui teknologi AI dan strategi penargetan yang lebih cerdas.
Berdasarkan data Adjust, marketplace hanya menyumbang 20% dari total instalasi tapi menghasilkan 60% dari total sesi. Rata-rata durasi sesi aplikasi marketplace tertinggi secara global yaitu 10,69 menit, lebih tinggi dari aplikasi eCommerce biasa yang hanya mencatat 9,89 menit.
Retensi Hari ke-1 (D1) marketplace mencapai 25%, dua kali lipat lebih tinggi dari eCommerce lainnya (13%). Temuan ini menunjukkan bahwa aplikasi marketplace tidak hanya menarik lebih banyak interaksi, tapi juga mampu mempertahankan loyalitas pengguna lebih lama.
Strategi AI dan Retargeting Dorong Loyalitas
Laporan ini juga menunjukkan peningkatan reattribution share sebesar +29% YoY secara global. Ini berarti semakin banyak brand yang menginvestasikan anggaran marketing mereka untuk menjangkau kembali pengguna lama, bukan hanya mengejar akuisisi pengguna baru.
Pendekatan ini jauh lebih efisien, terutama ketika dipadukan dengan AI untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk re-engage pengguna, jenis konten yang paling efektif, dan penawaran yang paling relevan berdasarkan perilaku historis.
“Aplikasi belanja yang paling sukses adalah yang mampu menggabungkan penargetan berbasis AI dengan pengalaman yang konsisten dan bermakna di setiap titik sentuhnya. Di sinilah kepercayaan dan keterlibatan jangka panjang terbangun jauh setelah instalasi pertama,” kata April Tayson, VP Regional INSEA, Adjust.
Biaya Akuisisi Naik, Tapi Kinerja Stabil
Secara global, cost per install (CPI) untuk aplikasi e-commerce mencapai $0,99 pada kuartal pertama 2025, dengan CPI aplikasi belanja sebesar $1,01, dibandingkan dengan aplikasi marketplace sebesar $0,89. Meski biaya akuisisi meningkat, click-through rate (CTR) tetap stabil di angka 2% secara global. Ini menunjukkan keterlibatan pengguna yang tetap konsisten di berbagai saluran. Artinya, meski biaya per instalasi naik, performa iklan digital tetap efisien selama ditargetkan dengan benar.
Laporan ini juga menekankan pentingnya pengalaman lintas platform yang mulus, di mana mobile web menjadi saluran awal dengan potensi konversi tinggi, dan karenanya membutuhkan transisi web-to-app tanpa hambatan. Rata-rata aplikasi belanja bekerja sama dengan 7 mitra pada paruh pertama 2025, naik dari 6 mitra pada 2023. Hal ini menandakan strategi diversifikasi saluran yang semakin berkembang. Strategi omnichannel yang matang terbukti dapat meningkatkan konversi dan memperpanjang siklus hidup pelanggan.
Dengan pertumbuhan signifikan di tengah pasar global yang lesu, Asia Pasifik menunjukkan bahwa strategi yang berfokus pada loyalitas, personalisasi, dan AI lebih efektif daripada sekadar memperbesar skala.
Ingin aplikasi belanja Anda lebih kompetitif? Saatnya berpindah dari sekadar akuisisi ke pendekatan berbasis nilai dan keterlibatan. Integrasikan AI, optimalkan retargeting, dan perkuat kanal omnichannel . Karena, di era m-commerce, loyalitas adalah segalanya.