Thursday, September 4, 2025
HomeNews & EventBoga Group Jadikan Lansia Pilar Bisnis Ritel

Boga Group Jadikan Lansia Pilar Bisnis Ritel

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Event | Inisiatif inklusi tenaga kerja lansia yang dilakukan Boga Group selama setahun terakhir membuka wacana baru dalam strategi sumber daya manusia sektor ritel. Menyambut Hari Lansia Nasional 29 Mei mendatang, perusahaan menggelar acara apresiasi untuk 45 pekerja lansia yang aktif bekerja di berbagai brand naungannya pada hari ini.

Dari Pepper Lunch hingga Putu Made, para lansia bekerja di lebih dari 20 kota. Menurut Presiden Direktur Boga Group Kusnadi Rahardja, inisiatif ini awalnya diposisikan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial. “Tapi responsnya luar biasa. Mereka bukan hanya mampu, tapi juga jadi teladan kedisiplinan bagi generasi muda,” ujarnya.

Langkah ini dinilai strategis dalam menjawab tantangan pasar tenaga kerja yang makin kompetitif, sekaligus mendorong keberagaman usia di tempat kerja. Lima posisi kerja baru kini dibuka untuk lansia, mencerminkan potensi perluasan program di masa depan.

Psikolog Rika Hardani dari Personal Growth menyebutkan, keberadaan lansia di dunia kerja memberi dampak positif bagi keseimbangan sosial dan psikologis mereka. “Tiga tantangan lansia adalah sepi, sepah, dan kehilangan arah. Ketika mereka tetap bekerja dan berjejaring, itu menjaga makna hidup mereka. Menua bukan berarti usai produktif. Justru saat mereka merasa dibutuhkan, mereka tumbuh,” ungkapnya.

Sepasang lansia berpose bersama di salah satu gerai Boga Grup yang ada di Mal Grand Indonesia pada Rabu (21/5). Strategi Boga Grup memberdayakan Lansia merupakan salah satu upaya membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja. Foto: marketing.co.id/lialily.

Dari sisi ekonomi, kebijakan ini juga membuka peluang efisiensi karena lansia cenderung memiliki loyalitas kerja tinggi dan kebutuhan pelatihan lebih rendah dibanding tenaga kerja muda.

Kusnadi pun mengajak pemerintah dan pelaku industri lain untuk menciptakan ekosistem kerja lintas usia. “Kalau ada insentif atau regulasi afirmatif, lebih banyak lansia bisa aktif kembali,” tutupnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular