Pedoman Keamanan Siber Otoritas Jasa Keuangan merupakan sebuah langkah proaktif yang penting untuk mengamankan ekosistem keuangan digital Indonesia.
Marketing.co.id – Berita Financial Services | Saat ini Indonesia terus mempercepat proses transformasi digital secara nasional untuk memajukan perekonomian dan meningkatkan posisinya di panggung dunia. Proses transformasi ini tidak hanya membentuk ekonomi baru namun juga masyarakatnya. Diperkirakan, ekonomi digital akan menambah sekitar $2,8 triliun pada perekonomian Indonesia pada 2040.
Beberapa sektor industri mengalami lonjakan inovasi, termasuk keuangan yang mengalami lonjakan inovasi fintech (financial technology). Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan dalam adopsi pembayaran digital.
Populasinya yang besar dikombinasikan dengan meluasnya penggunaan ponsel pintar dan upaya pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sistem pembayaran yang baru dan inovatif ini.
Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia mengalami inovasi financial technology yang luar biasa dengan pertumbuhan enam kali lipat, dari 51 pemain aktif pada 2011, menjadi 336 pada 2023. Meskipun pertumbuhan ini memberikan kontribusi ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia, sektor ini juga menjadi semakin rentan terhadap serangan siber karena mendukung operasi melalui beragam platform penggunaan.
Sehubungan dengan gencarnya ancaman siber yang menargetkan industri keuangan, OJK pun meluncurkan Pedoman Keamanan Siber (Cybersecurity Guidelines) yang dirancang khusus untuk ITSK (Penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan). Pedoman ini mencakup strategi reaktif dan proaktif untuk memastikan keamaman siber menjadi bagian krusial dari ekosistem ITSK.
Menanggapi Pedoman Kemanan Siber, Country Manager Indonesia Palo Alto Networks Adi Rusli mengatakan bahwa memastikan keamanan sistem keuangan saat ini tidak hanya berupa bagian dari persyaratan teknis, namun telah menjadi bagian tanggung jawab bersama dari semua pihak yang terlibat dan bergantung pada layanan ini.
Percepatan digitalisasi di sektor Perbankan, Layanan Keuangan, dan Asuransi (BFSI) selain memberikan manfaat juga turut meningkatkan risiko keamanan siber. Oleh karenanya, langkah-langkah keamanan siber yang kuat sangat penting untuk melindungi ekosistem keuangan, di samping komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan untuk menghindari gangguan.
Menurut Adi Ruli, sektor-sektor penting seperti sektor jasa keuangan memiliki permukaan serangan yang terus berkembang, dengan lebih dari 200 perkembangan layanan baru setiap bulannya, menurut Unit 42 Attack Surface Threat Report yang diluncurkan Palo Alto Networks baru baru ini. Hal ini semakin menyoroti pentingnya visibilitas yang berkelanjutan di seluruh ekosistem.
Pedoman Keamanan Siber yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan untuk Penyedia Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) bukan hanya sekadar peraturan, namun merupakan sebuah langkah proaktif yang penting untuk mengamankan ekosistem keuangan digital Indonesia.
Pedoman ini, kata Adi Ruli, menekankan pentingnya kolaborasi dan information sharing di antara para pemangku kepentingan di sektor keuangan. Palo Alto Networks siap mendukung ekosistem BFSI di Indonesia serta turut menghadirkan beragam informasi dan solusi keamanan siber yang mumpuni bagi industri ini.
“Kami sepenuhnya mendukung inisiatif ini, yang sejalan dengan kerangka kerja keamanan siber kami sendiri yang dirancang untuk menyederhanakan kompleksitas bagi para penyedia ITSK,” katanya.
Hal ini semakin menekankan pola pikir yang sangat diperlukan untuk senantiasa selangkah lebih maju dalam menghadapi para pelaku ancaman melalui penerapan kemampuan AI. Sejalan dengan pedoman OJK, dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti Palo Alto Networks Precision AI, yang mengintegrasikan kekuatan Machine Learning, Deep Learning, dan GenAI, hal ini dapat membantu organisasi meningkatkan deteksi, pencegahan, dan respons terhadap ancaman, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip Zero Trust untuk meminimalisir risiko ancaman.
“Bersama-sama, kami berkomitmen membangun masa depan digital yang lebih aman dan tangguh bagi ekosistem atau lanskap keuangan digital Indonesia untuk semua,” pungkasnya.