Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Siapa sih yang nggak kenal sama situs web berbagi video asal Amerika Serikat, YouTube? Semua kalangan usia tentunya memiliki atau pernah menggunakan situs yang menyediakan ribuan video bermanfaat ini. Tapi siapa sangka YouTube dulunya adalah dating site?
Pada tahun 2016, YouTube merupakan situs terdepan yang paling dicari untuk melihat video musik, tutorial makeup, atau video sepele seorang pria yang berteriak-teriak saat bermain game.
Namun tahukah kamu, ketika diluncurkan pada tahun 2005, situs YouTube memiliki tujuan berbeda: dating. Menurut salah satu pendirinya Steve Chen, YouTube dirancang sebagai media bagi orang-orang untuk mengunggah video dirinya berbicara tentang pasangan impian mereka.
Baca Juga: Sebanyak 90% Responden Gen Z Menggunakan YouTube Shorts
Slogan lama YouTube “Tune in, Hooke up”
Seperti bunyi slogannya, video-video yang ada di YouTube dulunya bersifat untuk menarik minat lawan jenisnya. Namun akhirnya seiring waktu berjalan, video-video yang ada tidak memiliki tujuan yang sama seperti apa yang menjadi tujuan awal dari pendiri YouTube.
Kemudian, karena perkembangan bisnisnya sangat berbeda dengan tujuan awal sebagai dating site, akhirnya YouTube merubah model bisnisnya. Hal ini dikarenakan kesalahan riset pasar yang dilakukan oleh Steve Chen, karena kebutuhan pasar yang berbeda.
Sadari peluang situs berbagi video, YouTube ubah model bisnisnya!
Setelah beberapa kali ditemukan video-video yang diunggah beberapa pengguna tidak sesuai dengan tujuan awal, YouTube pun mengubah model bisnisnya jadi terbuka oleh semua kategori video.
“OK, lupakan saja soal situs dating. Mari kita ubah situs ini terbuka untuk semua video.” ucap Steve Chen (dalam bahasa inggris).
Video resmi pertama YouTube adalah Me At The Zoo karya Karim. Delapan belas detik gajah, termasuk akuisisi senilai $1,65 miliar oleh Google pada tahun 2006. Apa yang terjadi di platform Youtube membuktikan bahwa perubahan pada bisnis adalah hal yang bagus dan akan menunjang pasar ke depannya.