6 Tips Menjaga Human Touch di Era Marketing Berbasis AI

0
6 Tips Menjaga Human Touch di Era Marketing Berbasis AI
6 Tips Menjaga Human Touch di Era Marketing Berbasis AI (Ilustrasi: Freepik.com)
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
6 Tips Menjaga Human Touch di Era Marketing Berbasis AI
Tips Menjaga Human Touch di Era Marketing Berbasis AI (Ilustrasi: Freepik.com)

Dalam artikel ini Anda akan menemukan 6 tips menjaga human touch di era marketing berbasis AI

Marketing.co.id – Berita UMKM | Perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari industri hingga Pendidikan. AI semakin canggih dan mampu melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia.

Tentunya ini adalah kabar baik bagi bisnis karena bisa berjalan lebih cepat dan efisien. Namun, di balik chatbot 24/7 dan email otomatis, satu hal yang tak bisa digantikan mesin, yaitu hubungan manusia. Jika semua terasa dingin dan robotik, pelanggan akan pergi. Dikutip dari Entrepreneurcom, berikut beberapa tips penting agar teknologi tetap memiliki “detak jantung” sehingga tetap relevan dan dipercaya pelanggan.

6 tips menjaga human touch di era marketing berbasis AI

  1. Jangan serahkan semuanya pada bot

Chatbot memang bisa bantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar. Tapi, begitu masalah makin rumit, handover ke manusia itu wajib dilakukan. Pelanggan tidak butuh jawaban yang sempurna, mereka ingin tahu kalau ada yang benar-benar peduli.

  1. Personalisasi harus lebih dari sekadar menyebut nama pelanggan

Sekadar menyapa pelanggan dengan menyebut nama pelanggan sudah tidak cukup. Personalisasi yang sebenarnya butuh konteks. Misalnya, ketika pelanggan baru saja menghubungi customer service (CS), jangan mengirimkan promo biasa ke inbox mereka. Tapi, tunjukkan kalau Anda benar-benar tahu situasi mereka.

  1. Gunakan data tapi jangan lupakan empati

AI dapat membantu Anda memetakan perilaku konsumen. Tapi, keputusan terbaik tetap datang dari empati dan penilaian manusia. AI bisa memberi rekomendasi, tapi manusialah yang tahu cara menyampaikannya dengan hati.

  1. Libatkan tim garis depan (frontliner)

Jika ingin mengetahui masalah pelanggan, Anda bisa menanyakan langsung ke tim customer service atau sales. Mereka tahu betul keluhan, keberatan, dan apa yang bikin pelanggan Anda frustrasi. Gunakan insight dari mereka untuk menyusun strategi yang lebih tepat sasaran.

  1. Ajak pelanggan bicara

Komentar di media sosial atau feedback langsung sering kali jadi cermin terbaik. Tanyakan apa yang mereka suka, apa yang kurang, dan apa yang perlu diperbaiki. Dengarkan mereka, kemudian tunjukkan bahwa Anda bertindak berdasarkan masukan mereka.

  1. Ceritakan sisi nyata bisnis Anda

Di era konten yang serba mulus, justru kejujuran dan keaslianlah yang menonjol. Ceritakan proses, tantangan, bahkan kegagalan Anda. Video seadanya atau behind the scenes sering kali justru bisa membangun kepercayaan lebih kuat daripada iklan mahal.

Efisiensi itu penting tapi empati itu wajib

AI adalah alat bantu, bukan pengganti. Gunakan untuk mempercepat, bukan menggantikan. Karena pada akhirnya, yang membuat pelanggan kembali bukanlah sistem yang canggih, tapi perasaan bahwa mereka didengar dan dihargai.