Banyaknya ragam media sosial kadang membuat pebisnis bingung, “Apa yang harus dilakukan dengan media ini?”
Cara penggunaan kata atau konten dari masing-masing media akan berbeda. Kebingungan ini lalu membuat para pakar media sosial memberikan tips untuk mereka, namun karena saking banyaknya, hal itu malah membuat pebisnis tambah pusing.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah tips media sosial yang tidak perlu Anda lakukan, atau bisa dibilang sesat oleh PR Daily.
1. Jangan Tergesa untuk Hadir di semua channel
Ada yang berpendapat bahwa, karena kita tidak bisa memprediksi calon konsumen kita, maka kita wajib hadir di semuaplatform media sosial agar bisa menjangkau seluruh khalayak.
Tapi bila sumber daya Anda terbatas, ada baiknya untuk tidak menggunakan semuanya, karena itu malah membuat pekerjaan karyawan Anda tidak efektif. Akan lebih baik bila Anda menggunakan beberapa media saja, misalnya Facebook, Twitter, dan Instagram.
Perhatikan pula basis terbesar calon konsumen Anda. Sebagai contoh adalah LinkedIn, media ini dapat bekerja dengan baik untuk bisnis di sektor jasa. Sedangkan Pinterest akan bekerja optimal pada perusahaan yang bergantung pada media visual untuk penyebaran pesannya.
2. Jangan Mengira Kita Memasuki Kepunahan email
Pesatnya media sosial dianggap sebagai era kepunahan email. Email hanya digunakan untuk login media sosial, dan tak banyak memberi fungsi nyata.
Padahal, email masih tumbuh subur. Misalnya untuk menyebarkan informasi yang menampilkan banyak tautan. Tak hanya itu, berbagai fitur lain yang ditampilkan oleh email, khususnya Gmail seperti circle, hangouts, dan semacamnya, membuat email masih penting.
3. Jangan Menganggap Media Sosial Dapat Menggantikan SEO
Hingga kini, SEO masih memiliki peran penting yang belum tergantikan, yaitu mengoptimalkan mesin pencari. Meski media sosial Anda memiliki banyak pengikut, namun SEO masih tetap penting untuk merangkul calon konsumen lain. Jadi SEO tidak pernah tergantikan, kedua media ini (SEO dan sosial) justru harus berjalan beriringan.
4. Jangan Semua Dibuat Serba Otomatis
Mengurus media sosial memang cukup merepotkan, jadi banyak yang memilih untuk menggunakan fungsi otomatis update. Bukan masalah memang, namun akan menjadi masalah bila Anda terlalu bergantung pada otomatis update. Ingat, media sosial adalah tentang interaksi, jadi ketulusan dalam berkomunikasi sangat dibutuhkan. Anda perlu tahu, ada beberapa hal yang bisa diterapkan secara otomatis, dan ada yang tidak.
Sumber: PR Daily | Foto: Blonde20