3+ Alasan Banyak Karyawan Resign Setelah Lebaran

Tetap fokus pada strategi retensi dan kompensasi yang kompetitif untuk menjaga kestabilan tenaga kerja adalah salah satu kiat jitu dalam menghadapi tren resign pasca lebaran.

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Banyak karyawan di Indonesia yang memilih untuk mengundurkan diri atau resign setelah lebaran. Dibandingkan waktu lainnya, masa setelah lebaran bagi mereka menjadi saat yang tepat dan menguntungkan untuk mengajukan resign.

Meskipun tidak ada larangan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan setelah lebaran, hal ini jamak dan lumrah terjadi di dunia kerja. Beberapa alasan kenapa banyak karyawan mengajukan pengunduran diri kerja setelah lebaran antara lain:

  1. Menunggu Tunjangan Hari Raya (THR)

Alasan menunda resign atau pengunduran diri dari tempat kerja sambil menunggu THR ‘cair’ sering kali terucap dari para pegawai. Hal ini dilakukan agar mereka ‘aman’ secara finansial, karena THR akan digunakan sebagai dana tambahan sampai menemukan pekerjaan baru atau sebagai modal usaha. Biasanya, mereka akan mengajukan resign ketika masuk kerja pertama kali pasca Lebaran.

  1. Banyaknya Kesempatan Baru Terbuka

Ketika banyak karyawan yang mengajukan resign setelah lebaran maka membuat banyak posisi kerja kosong. Oleh sebab itulah sebagian besar perusahaan cenderung juga membuka lowongan pekerjaan setelah momen lebaran tiba. Momen pasca Idul Fitri dianggap lebih efektif untuk memulai program baru seperti pengembangan karyawan, di samping rekrutmen.

  1. Mencari Tantangan Karier Baru

Alasan ini juga seringkali terlontar dari karyawan yang mengundurkan diri dari pekerjaan setelah Lebaran. Mereka ingin berkembang di tempat lain dan mencari tantangan karier yang baru. Kadangkala mereka berusaha mencari pekerjaan baru yang berbeda dengan profesi sebelumnya karena ingin meningkatkan skill.

Selain ketiga alasan tersebut, para pencari kerja mengajukan resign karena ingin bekerja di kampung, merasa kurang diapresiasi perusahaan, semakin banyak pilihan lowongan kerja baru, menyesuaikan dengan kapasitas diri, atau lingkungan kerja yang tidak kondusif. Oleh karena itulah, pencari kerja sering kali juga mulai melakukan browsing untuk mencari kesempatan kerja yang baru di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2024.

Ramadan 2024 ini juga menjadi momen tepat bagi para pencari kerja untuk melakukan  update Curriculum Vitae (CV) mereka sehingga memperoleh peluang panggilan wawancara dan pekerjaan lebih besar. Berdasar survei Jobstreet by Seek bertajuk “Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024” yang diselenggarakan pada September 2023, aktivitas perekrutan tenaga kerja pada semester pertama 2024 akan cenderung lebih aktif dibanding tahun sebelumnya sehingga menjadi saat yang tepat bagi para pencari kerja untuk berburu lowongan baru.

Tren ini menunjukkan potensi peningkatan pergantian karyawan yang juga dilakukan biasanya pasca lebaran. Salah satu kiat jitu dalam menghadapi tren resign pasca lebaran adalah perusahaan tetap fokus pada strategi retensi dan kompensasi yang kompetitif untuk menjaga kestabilan tenaga kerja. Kiat lainnya adalah kalangan perekrut kerja atau perusahaan bisa memanfaatkan momen Ramadan untuk mencari kandidat calon karyawan baru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here