Yohanes Auri: “Fokus pada tujuan dan solusi dalam menghadapi tantangan”

Marketing.co.id mendapat kesempatan baik mewawancarai Yohanes Auri, CEO & Founder Idenya Flux, sebuah creative advertising dan digital agency lokal yang namanya patut diperhitungkan di dunia bisnis creative agency.

Terinspirasi dari kemampuan tokoh mitologi King Midas yang mampu mengubah apa yang ia sentuh menjadi emas, Idenya Flux berupaya menghadirkan hasil kerja kreatif yang out of the box sehingga mendongkrak upaya marketing brand ternama hingga mendulang keuntungan.

Yohanes Auri, CEO & Founder Idenya Flux

Seperti apa perjuangan seorang Yohanes Auri dalam membangun bisnisnya dari nol hingga menjadi besar seperti saat ini? Berikut wawancaranya.

Bagaimana awal mula Anda terjun ke dunia bisnis?

Awalnya, usai menyelesaikan pendidikan Desain Grafis di Universitas Bina Nusantara tahun 2006, saya menyulap kamar pribadi berukuran 4×4 menjadi kantor Flux Design dan menjadi tonggak awal berdirinya Idenya Flux. Disinilah kemampuan wirausaha saya diuji hingga batas maksimal. Menggabungkan keahlian bisnis, pemikiran kreatif, dan desain artistik.

Lalu, pada tahun 2010 saya memenangkan ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) pada tahun. Dan saat itulah menjadi titik tolak pengembangan usaha jasa desain grafis yang Saya rintis sejak bangku kuliah. Bisnis terus berkembang hingga pada tahun 2018 saya putuskan mengganti nama menjadi Idenya Flux seiring dengan perkembangan layanan yang diberikan. Kini menjadi full service / 360 creative agency di Jakarta.

Apa saja produk atau layanan yang ditawarkan oleh Idenya Flux?

Idenya Flux adalah creative advertising agency dan digital agency yang menawarkan layanan jasa komunikasi terintegrasi, mencakup pembuatan strategy komunikasi, ATL, BTL, video komersial, aktivasi, dan juga digital yang meliputi social media maintenance, digital advertising, hingga penempatan iklan pada media konvensional dan digital.

Siapa target pasar dari Idenya Flux dan bagaimana prospeknya?

Saya dan tim sangat bahagia untuk dapat mendukung setiap perusahaan dari ragam sektor mulai dari telekomunikasi, ritel, perbankan, dan lainnya yang membutuhkan bantuan dalam hal komunikasi kreatif. Kami melihat peluang ini masih terbuka luas di Indonesia.

Seperti apa gambaran peluang bisnis creative agency dan seperti apa peta persaingannya ke depan?

Nielsen mencatat nilai belanja iklan pada tahun 2020 mengalami kenaikan dan ditutup pada angka Rp 229 triliun, di semua tipe media termasuk TV, Cetak, Radio dan Digital. Pada tahun 2021 belanja iklan diprediksikan masih akan naik hingga 10-15% menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P31). Selaras dengan bisnis Idenya Flux sendiri yang sudah mencapai target bahkan di awal 2021 dengan mayoritas pendapatan dari kampanye digital.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial di kawasan Asia Tenggara, begitu pula peluang bisnis yang dihadirkan sangat terbuka luas. Beranjak dari hal tersebut sehingga tidak mengherankan jika pangsa pasar di Indonesia terbilang cukup kompetitif, termasuk di ranah kreatif agensi. Tidak hanya agensi kreatif lokal yang berusaha untuk mencoba peruntungan bisnisnya nanum juga banyak agensi kreatif multinasional yang tertarik untuk mengembangkan pangsa pasarnya di Indonesia.

Mengapa Anda memilih bidang bisnis creative advertising agency dan bagaimana Anda mendapatkan modal saat itu?

Saya memilih bisnis ini karena saya merasa bahwa industri kreatif begitu menantang sekaligus menyenangkan. Kami harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang begitu dinamis  dan perputaran trend yang sangat cepat. Selain itu, kemampuan untuk berpikir kreatif dan out of the box untuk dapat hadirkan karya-karya yang impactful juga menjadi tantangan yang menarik bagi saya.

Adapun terkait dengan modal, saya memulainya dengan dana yang sangat terbatas sehingga menuntut saya agar dapat mengelola dan mengembangkannya secara maksimal untuk dapat bertahan dan bertumbuh.

Seperti apa tantangan yang Anda temui ketika memulai bisnis ini dan bagaimana menghadapinya?

Saya memulai bisnis ini dari sebuah kamar tidur, dengan nama Flux Design. Ketika itu Saya menghubungi 200 klien dan mengirim fax satu per satu. Dari 200 klien tersebut hanya 1 yang goal yaitu dari Adhi Karya.

Terbayang ya seberapa banyak penolakan yang kami terima saat itu. Kemudian sempat pitching sebuah project besar dari Citilink bersama sembilan agensi periklanan besar. Sebagai hasil kami berhasil mendapatkan project tersebut dan bertransformasi menjadi Idenya Flux, sebuah full service advertising agency.

Berbicara tentang value proposition, apa yang membedakan Idenya Flux dengan creative advertising agency lainnya?

Idenya Flux sebagai advertising agency lokal yang mempunyai kelebihan dari sisi fleksibilitas dalam menciptakan campaign yang sesuai dengan kebutuhan brand. Juga kecepatan dalam mengikuti trend terkini, dipadukan dengan ide kreatif membuat campaign yang dihasilkan selalu fresh.

Brand image seperti apa yang ingin Idenya Flux tampilkan?

Sesuai dengan nama Flux yang berarti perubahan terus-menerus ke arah yang lebih baik, maka Idenya Flux ingin dikenal sebagai creative advertising dan digital agency lokal yang selalu menghasilkan karya-karya emas yang bersinar.

Bagaimana strategi bisnis Anda mengakuisisi dan mempertahankan klien?

Kepercayaan klien adalah kunci utama, Idenya Flux sendiri dipercaya oleh brand-brand besar seperti XL Axiata, Uniqlo, Lion Parcel, BNI 46, SONY, Link Aja, Kimia Farma, dan lainnya. Kepercayaan itu sendiri bisa didapatkan dari keberhasilan kami mencapai objektif setiap brand melalui strategi dan ide kreatif yang kami ciptakan.

Bagaimana pertumbuhan bisnis Idenya Flux dalam 2 tahun terakhir?

Sejak awal didirikan, Idenya Flux selalu mencatat pertumbuhan positif pada setiap tahunnya. Pada 2021 Idenya Flux telah berhasil melampaui target pendapatan pada kuartal ke 2 tahun ini. Selama tiga tahun eksis di industri periklanan, kami telah berhasil meraup total pendapatan sebesar 4 juta dolar.

Bagaimana potensi pasar bidang creative advertising dan digital di masa mendatang, serta  apa target atau rencana bisnis Anda ke depan?

Industri kreatif memiliki potensi pasar yang masih sangat terbuka luas di masa mendatang. Meski pandemi Covid19 yang masih berlangsung di Indonesia menjadi tantangan sendiri bagi para pelaku bisnis di Indonesia, termasuk saya pribadi, namun perkembangan industri kreatif khususnya pada sektor digital berkembang pesat.

Melihat potensi yang begitu besar, Idenya Flux yang saat ini sudah memiliki layanan digital ingin lebih memberdayakan digital agency lokal untuk berkembang bersama dan meraih sukses. Maka dari itu Idenya Flux menjadi investor bagi digital agency yang potensial, bukan hanya kucuran dana tapi saya sendiri yang membimbing mereka dari sisi bisnis dan kreatifitas.

Banyak yang takut gagal ketika ingin memulai bisnis, bagaimana Anda mengatasinya?

Saya rasa itu merupakan hal yang manusiawi bagi setiap orang yang ingin memulai bisnis. Bagaimana cara kita mengatasi kekhawatiran itulah yang utama dalam menentukan keberhasilan kita dimasa mendatang. Fokus pada tujuan dan solusi dalam menghadapi tantangan yang hadir merupakan kunci utama untuk dapat meraih kesuksesan. Selain itu, doa dan dukungan keluarga juga merupakan hal penting lainnya yang menguatkan dan membawa saya pada posisi saya saat ini.

Inovasi apa saja yang pernah dilakukan oleh Idenya Flux?

Kami tidak hanya berkembang dan bertumbuh sendirian, kami secara konsisten melakukan inovasi dalam bentuk investasi pada sektor industri kreatif.  Setelah berhasil melakukan investasi pada sektor ATL, BTL, kini kami melihat potensi pasar dan juga permintan pasar yang besar pada sektor digital. Oleh karena itu kami mulai fokuskan investasi pada digital agensi lokal. Kami rasa hanya Idenya Flux satu-satunya agency lokal yang berani melakukan inovasi dengan berinvestasi dan juga melakukan bimbingan bisnis pada agensi lokal hingga mereka sukses, bukan sekedar menanamkan modal semata.

Untuk tetap berkembang dan relevan, bagaimana cara Anda membangun merek dan mengedukasi pasar?

Membangun merek dengan karya-karya yang dihasilkan. Salah satu karya baru-baru ini yang meraih sukses yaitu dari XL Axiata, video digital berjudul “Pesan untuk Raka” sukses meraih lebih dari 10 juta penonton dan dibanjiri ratusan komentar positif dari netizen baru-baru ini. Karya lainnya dari Idenya Flux  bisa dilihat di www.idenyaflux.co.id.

Kegagalan seperti apa yang pernah Anda alami dan bagaimana cara bisnis Anda bangkit?

Ketika awal merintis Flux, saya kesulitan mengatur cash flow perusahaan hingga sempat hanya bisa bertahan hidup untuk 3 bulan ke depan. Saat itu kami langsung memperbaiki alur kas dan mengorganisasi perusahaan dengan lebih baik. Selain itu tentunya kami pun berusaha memenangkan bisnis-bisnis baru. Hingga akhirnya keuangan kembali sehat, secara pendapatan terus meningkat dan di awal tahun 2021 ini berhasil mencapai target keuangan bahkan sejak di awal tahun.

Sebagai penutup perbincangan, pembaca juga pasti penasaran nih, apa saja kunci sukses Anda di bisnis ini?

Sebagai langkah awal ketika dapat kesempatan berkolaborasi dengan brand langsung tangkap, jadikan sebagai pengalaman. Hal yang penting diingat adalah untuk bertahan di industri kreatif, kita harus mampu menghadirkan ide-ide kreatif yang segar dan out of the box, serta relevan dengan target audience, sehingga kita bisa membantu klien untuk dapat berkomunikasi dengan target audiencenya secara efektif dan mampu menciptakan persepsi yang kuat di benak publik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.