User Generated Content

Marketing.co.id – Pengertian UGC (user generated content) sebenarnya cukup sederhana, yaitu konten yang dihasilkan dari user atau penggunanya sendiri. Babak ini sudah lama dimulai, situs-situs yang populer kini pun banyak mengandalkan UGC untuk selalu menjadi situs yang up-to-date. Pemilik situs hanya membuat perbaikan atau perubahan yang dianggap perlu saja. Sementara update informasi dan segala interaksi di dalam situs tersebut justru berasal dari partisipasi aktif para penggunanya, sehingga orang selalu dan terus-menerus tertarik untuk mengunjungi situs tersebut.

Istilah ini sebenarnya mulai terdengar sekitar tahun 2005 saat orang bisa mengakses atau meng-update media dan publikasi melalui teknologi baru seperti video digital, blogging, foto dari smartphone dan wikis. Para pengguna situs mulai bisa meng-upload, mengembangkan, dan bahkan mengendalikan sendiri konten sesuai kehendak mereka.

Lama kelamaan, pengguna internet kini tidak tertarik berinteraksi pada situs-situs yang mempunyai platform seperti blog atau video, kecuali YouTube. Audiens kini lebih tertarik pada tempat-tempat di mana mereka bisa berbicara dengan lebih fokus kepada jaringan mereka sendiri dan hanya memerlukan sedikit waktu untuk melakukan update informasi. Di sinilah lahirnya Micro UGC.

Sebenarnya istilah Micro UGC mirip dengan Microblogging, update konten yang dilakukan bersifat singkat dan instan. Coba lihat contoh-contoh update status, memberikan peringkat dengan hanya mengklik bintang (star ratings), mengklik fitur “Like”, “Check-ins”, dan “You may also like”.

Semua ini dimulai ketika America Online memperkenalkan instant messenger dalam bentuk aplikasi AOL Instant Messenger (AIM). Selain bisa chatting dengan teman-teman, AIM juga memasukkan fitur yang membuat Anda bisa posting status ketika online, misalnya untuk memberitahu teman-teman kalau Anda sedang berada di tempat atau tidak.

 

Begitu situs-situs media sosial bermunculan, Facebook, Twitter, dan MySpace mulai menerapkan ide yang sama di dalam dunia mereka, dengan memasukkan pertanyaan serupa seperti “What’s on your mind?”

Pertanyaan singkat itu sebenarnya hanya berarti satu, yaitu Anda bisa meng-update status. Fitur pertanyaan tersebut mengubah kultur digital kita dari UGC yang panjang menjadi Micro UGC. Inilah dunia kita sekarang, komentar atau kalimat singkat menjadi tren yang disebut status update, yang sama ampuhnya dengan SMS (short message service).

Hampir setiap posting yang kita lakukan sekarang berupa Micro UGC. Memasukkan foto ke akun Tumblr adalah Micro UGC. Memberikan rating sebuah film di Netflix juga berupa Micro UGC. Setiap interaksi yang ada di Facebook, Twitter, LinkedIn juga sebagian besar berupa Micro UGC. Kalimat singkat yang dulunya tidak begitu dihargai, kini menjadi kekuatan besar yang mampu mengendalikan arus informasi dan mampu menggerakkan massa yang besar untuk melakukan sesuatu.

Hanya melihat rating yang terdapat di situs Amazon.com misalnya, mampu membuat banyak orang yang tadinya ragu untuk membeli sesuatu menjadi yakin akan pilihannya. Terutama jika rating atau review yang diberikan atas suatu produk berasal dari teman-temannya sendiri.

Jadi, apa saja yang termasuk dalam Micro UGC ini? Kita menemukan banyak bentuk UGC bertebaran di internet. Berikut adalah klasifikasi dari beberapa Micro UGC yang umum ditemukan di internet:

Status Update

Ini yang biasa ditemukan di Facebook dan Twitter, yang merupakan jawaban Anda atas pertanyaan mereka, “What’s on your mind?” nggerakkan massa yang besar untuk melakukan sesuatu.

Check-Ins

Melalui fitur berbasis lokasi dari layanan situs media sosial seperti Foursquare, Facebook Places, dan Gowalla misalnya, orang-orang bisa melakukan check-in dan memberitahukan posisi mereka di mana pun. Sering kali fitur ini disandingkan dengan komentar dan review mengenai lokasi yang bersangkutan sehingga membuatnya lebih menarik.

Like

Fitur “Like” atau “Recommend” dari Facebook memungkinkan para pengguna untuk menunjukkan bahwa mereka menyukai situs, produk, atau jasa tertentu. Selain mengklik “Like”, profil si pengguna pun langsung terhubung seperti halnya melakukan aktivitas menambah teman (Add Friend). Terkadang fitur
“Like” ini juga bisa berarti bahwa seseorang sudah membaca dan memahami informasi yang bersangkutan dan belum tentu juga mereka menyukainya.

 

 

Review

Fitur ulasan (Review) dalam Micro UGC ini sering diandalkan oleh situs-situs seperti Amazon atau Best Buy.

Apa akibat dari semua ini terhadap merek Anda?

Kini, betapa pun kerasnya Anda menolak untuk berpartisipasi, konsumen Anda tetap akan memperbincangkan merek sedemikian rupa di luar kendali Anda. Sekarang konsumen mempunyai kendali atas arus informasi yang turut mengendalikan pula perilaku orang lain yang mereka kenal. Ini karena semakin mudahnya mereka mengakses informasi dan tak butuh waktu lama untuk membaca dan meng-update segala informasi tersebut.

Alih-alih mengeluh karena kehilangan kendali akan informasi, sebagai pemilik merek kini kita harus berusaha memantau segala informasi yang menyangkut merek kita di internet. Selain memantau, kita pun bisa memanfaatkan teknologi ini untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan segmen pasar atau menangkal segala isu negatif yang beredar tentang merek kita. Kuncinya justru jika kita turut berpartisipasi dalam percakapan yang terjadi, konsumen bisa jadi akan respek dan menanggapi positif, daripada jika kita memilih untuk cuek dan tak acuh. (Dari berbagai sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.