UCI Selenggarakan Kegiatan Edukasi Pemilahan Sampah Bagi Siswa SD

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia mengadakan kegiatan edukasi pemilahan sampah kepada 30 murid SDN Tanjung Barat 09 Jakarta Selatan.

UCI

Yuji Ishii, Presiden Direktur UCI menjelaskan, bahwa memberikan edukasi pemilahan sampah kepada para siswa SD yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan, akan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan, yang mana pada akhirnya akan terhubung pada terwujudnya pengurangan sampah. Untuk selanjutnya, kegiatan ini juga akan dilakukan di sekolah-sekolah di area lain agar dapat memberikan kesadaran akan permasalahan sampah kepada para siswa, demi berkontribusi pada masalah pengurangan sampah.

“UCI bertekad untuk fokus pada kontribusi terhadap “pemilahan sampah” yang menjadi poin penting demi mewujudkan pengurangan sampah.Seiring semakin bertumbuhnya perekonomian Indonesia, jumlah sampah tahunan yang dihasilkan pun semakin meningkat,” papar dia.

Seperti diketahui, TPST terbesar di Indonesia yang terletak di provinsi Jawa Barat, yaitu Bantargebang dalam seharinya menampung lebih dari 7,000 ton sampah, begitu juga dengan TPST Suwung di pulau Bali dan Sarimukti di Bandung masing-masing menampung lebih dari 1,400 ton sampah per hari, yang mana semakin mendekati batas maksimal kapasitas penampungan sehingga perlu dilakukan upaya dengan segera untuk mengurangi beban TPST.

Salah satu penyebabnya adalah karena sampah yang dikumpulkan dari berbagai wilayah dibawa ke tempat penampungan tanpa melalui proses pemilahan. Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan No.75 yang mendorong supaya limbah dari produsen berkurang 30% sampai di tahun 2029.

“Oleh karena itu, UCI sejak tahun 2019 telah melakukan setidaknya 3 upaya secara berkelanjutan, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang juga merupakan lokasi dari salah satu pabrik UCI, serta riset cara mengurangi sampah dengan tidak membuang sampah popok bekas pakai yaitu uji coba pemrosesan sampah organik menggunakan larva black soldier fly pada Juli 2021 dll. Selanjutnya, untuk dapat mewujudkan pengurangan sampah maupun upaya recycle, UCI menganggap penetrasi pemilahan sampah sebagai suatu hal penting yang menjadi landasan awal,” ujar dia.

Konten kegiatan edukasi pemilahan sampah kali ini diawali dengan penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals) untuk siswa SD, larangan membuang sampah sembarangan, pengetahuan dasar tentang kegiatan 3R, pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya (organik & anorganik) serta hasil yang ditimbulkan dengan mengurangi jumlah sampah.

Pembelajaran dilakukan menggunakan video dan materi, dengan menjadikan salah satu karakter yang ada di UCI yaitu Pokojang sebagai ambassador. Lalu, untuk memberikan pemahaman bahwa dengan memilah sampah, maka jumlah sampah akan berkurang, seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran dibagikan buku tulis dengan gambar Pokojang yang terbuat dari kertas hasil daur ulang.

Terakhir, untuk menanamkan masalah pengurangan sampah ke dalam masing-masing, para siswa menuliskan tekad janjinya untuk mengurangi sampah di banner yang sudah disediakan, lalu ditutup dengan agenda foto bersama.

Kurniawan, ST. MBA, sebagai perwakilan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengatakan, “Kegiatan ini sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat yang kami canangkan pada Agustus 2022 lalu. Dengan memilah sampah maka kebersihan lingkungan sekolah akan terjaga, dan ditambah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kami percaya akan dapat melahirkan siswa-siswa yang sehat dan berkarakter.”

Dari 17 target SDGs (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan, melalui kegiatan ini UCI berupaya untuk berkontribusi pada target No.4 Pendidikan yang berkualitas & No.12 “Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab”. Dan juga dengan salah satu elemen slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yaitu “Memberikan pengetahuan yang benar”, untuk kedepannya pun kami akan terus berusaha untuk memecahkan masalah konservasi lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada perwujudan SDGs.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here