onlinMarketing.co.id –Tune Hotels berhasil menerapkan konsep “Pay as you use”. Buktinya, layanan ini menjadi populer di kalangan wisatawan dari penjuru dunia.
Di bisnis perhotelan, konsep “Pay as you use”, yakni bayar sesuai yang digunakan oleh pengunjung, tengah populer di kalangan wisatawan dari seluruh dunia. Berdasarkan konsep tersebut, tamu hanya membayar tarif dengan pilihan layanan tertentu.
Namun nyatanya tak banyak yang berhasil menerapkan konsep tersebut, kecuali Tune Hotels. Grup pengelola hotel ini memberikan kesempatan bagi para tamu untuk membuat pilihan sendiri—hampir seperti menu ala carte, menu bebas pilih.
Tentunya, dengan konsep seperti itu, diharapkan para tamu memiliki kebebasan untuk membuat pilihan sesuai anggaran dan tingkat kenyamanan yang dibutuhkan.
Selain itu, tamu yang melakukan pemesanan untuk kamar dan tambahan fasilitas lebih awal dan melalui pemesanan online dapat menghemat lebih banyak lagi. Jadi, tamu hanya membayar untuk tarif kamar dan fasilitas lain (seperti handuk, peralatan mandi, AC, WiFi, dan layanan TV satelit) yang dipilih.
“Semua kamar Tune Hotels dilengkapi dengan tempat tidur mewah yang digunakan di hotel bintang lima dan tentu saja kamar mandi dan toilet. Semua kamar dilengkapi dengan kipas angin berteknologi tinggi. Para tamu bisa menambahkan kelengkapan AC, handuk, TV, dan WiFi untuk akses internet melalui berbagai paket ekonomis yang kami miliki,” kata Mark Lankester, CEO Group Tune Hotels.
Tune Hotels menyediakan lima kebutuhan dasar bagi para tamu, yakni kamar tidur dan kasur serta memastikan bahwa tamu mendapatkan kualitas istirahat dan tidur yang baik.
Tak hanya itu, mereka juga memberikan fasilitas mandi air panas yang membuat tamu memulai hari lebih segar, lokasi yang nyaman dan akses berbelanja yang mudah, kebersihan ruangan, serta tingkat keselamatan dan kenyamanan yang sangat baik.
Dia menambahkan, semua kenyamanan ini memungkinkan para tamu untuk menikmati suasana menginap dan akan kembali lagi di kemudian hari. Ya, ini adalah jaminan layanan Tune Hotels. Artinya, di belahan dunia mana pun, bila berada di Tune Hotels, para tamu akan menikmati keramahan staf dan standar layanan yang sama.
Ini didorong pula dengan para wisatawan yang cerdas untuk mencari kenyamanan, kebersihan, dan keamanan dalam kebutuhan akomodasi. Ya, mereka adalah wisatawan cerdas yang menyukai kebebasan, terutama kebebasan dalam membuat pilihan.
Mereka dapat memilih sesuai kebutuhan, namun tidak mengorbankan kenyamanan dan kemudahan yang seharusnya bisa didapat. Terbukti, selama lima tahun sejak dibuka pertama kali di Kuala Lumpur, Malaysia, Tune Hotels mampu menarik lebih dari empat juta pengunjung dari semua negara di dunia.
“Model bisnis seperti ini memungkinkan kami untuk menghemat biaya dan penghematan ini diteruskan kepada para tamu melalui tarif kamar super-rendah, terutama selama promosi. Kami memberikan semua ini bertujuan menawarkan pilihan kepada para tamu dan memungkinkan untuk menghemat uang,” papar Lankester.
Dengan pendekatan nonkonvensional ini, para tamu dapat mengatur anggaran mereka sendiri—apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak. Selain itu, Tune Hotels memiliki kategori “nilai” atau “anggaran” tersendiri.
Itu berarti Tune Hotels tidak menawarkan fasilitas yang biasa disediakan oleh hotel bintang lima, seperti kolam renang, pusat kebugaran, ruang perjamuan, dan pusat bisnis. Oleh karena itu, dia mengatakan, Tune Hotels mempertahankan standar jenis kamar yang ada.
Terkait pemasaran dan promosi, Tune Hotels sangat bergantung pada jaringan media online dan media sosial. Ini termasuk pemesanan kamar yang dilakukan melalui situs Tune Hotels. Sedangkan saluran komunikasi lain mencakup media offline, mulai dari iklan cetak, banner display, dan sebagainya.
Selain itu, memastikan bahwa para tamu bahagia selama tinggal merupakan komitmen grup Tune Hotels, sehingga mereka mendapatkan pujian dari para tamu yang telah merasakan menginap di Tune Hotels.
Hal ini bisa dilihat di beberapa portal travel online, seperti TripAdvisor. Untuk itu, penting bagi semua Tune Hotels menawarkan standar pelayanan yang sama, baik dari segi tampilan maupun nuansanya.
“Kami memiliki tim di kantor pusat yang bertugas mengawasi pembangunan hotel dari konstruksi sampai pembukaan. Demikian juga pada mesin pemesanan, pemasaran, dan promosi yang semuanya dikelola dan diatur di kantor pusat.” Jelasnya.
“Dalam hal operasional, kami memiliki seperangkat pedoman dan prosedur standar operasional. Manajer hotel harus mengikuti aturan yang ada dan diaudit secara teratur untuk memastikan konsistensi dari tingkat pelayanan,” lanjutnya.
Tak ayal, kunci keberhasilan Tune Hotels terletak pada kebebasan para tamu untuk memilih fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan dan biaya yang dikeluarkan.
Tentunya, ini dapat tercipta berkat kejelian Tune Hotels dalam menangkap keinginan para tamu yang berbeda satu dengan lainnya. Kemudian, Tune Hotels pun siap mendengarkan segala masukan dari para tamu untuk meningkatkan layanan.
Lankester menambahkan, inovasi terbesar “Pay as you use” yang belum pernah ada di dunia, sebelum Tune Hotels memperkenalkannya. Tentu saja, Tune Hotels merintis inovasi tersebut dan mengajak para tamu untuk menghemat energi dan sumber daya, dengan demikian ikut menyelamatkan bumi dan pastinya juga uang. Pada tahun 2015 mendatang, Tune Hotels menargetkan untuk mengoperasikan 100 hotel.