Tumbuh Pesat, Klook Raih Pendanaan US$210 Juta

Marketing.co.id – Berita Marketing | Klook, platform perjalanan dan layanan travel terkemuka di Asia, berhasil meraih pendanaan sebesar US$210 juta, mendukung pertumbuhan bisnis dan memperkuat stabilitas keuangan.

Bagi banyak negara di Asia, 2023 merupakan tahun pertama untuk pemulihan perjalanan dengan peningkatan signifikan untuk pariwisata dan pemulihan secara bertahap dalam kapasitas penerbangan.

Meskipun masih dalam tahap awal pemulihan pasar, Klook telah menunjukkan kesuksesan bisnis yang luar biasa, melampaui pencapaian sebelumnya dengan peningkatan tiga kali lipat dibandingkan 2019, dan mencatatkan gross booking value tahunan sebesar US$3 miliar. Perusahaan juga mencapai profitabilitas secara keseluruhan untuk pertama kalinya pada awal tahun ini.

CEO dan Co-Founder Ethan Lin memuji pencapaian ini berkat upaya kolektif tim dalam membangun landasan bagi era travel pasca-COVID. “Selama pandemi, kami menggandakan sumber daya dalam digitalisasi merchant dan memperluas penawaran, termasuk penyewaan mobil dan outdoor experiences. Hal ini menempatkan kami dengan kuat dalam menangkap tren perjalanan baru setelah pandemi ini,” jelas Lin.

Kesuksesan perusahaan ini semakin diperkuat dengan meningkatnya brand Klook, secara strategis membangun dan memanfaatkan pendekatan yang mengutamakan aplikasi untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan, dengan lebih dari 80% pemesanan dilakukan melalui perangkat seluler.

Yang mengesankan, jumlah pelanggan baru yang diperoleh pada 2023 meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2019. Sementara pelanggan tetap menyumbang lebih dari setengah total pemesanan, menunjukkan loyalitas pelanggan berkelanjutan yang dipupuk platform ini.

tangkapan layar aplikasi klookMenurut Lin, memanfaatkan fundamental bisnis yang kuat menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan tahun ini, termasuk peningkatan tiga kali lipat dalam produktivitas (pendapatan per jumlah karyawan). “Kami siap memasuki fase baru ekspansi berkelanjutan. Dengan Asia berada pada tahap awal pemulihan pasca-COVID, acara global yang akan datang seperti Olimpiade Paris 2024 dan Osaka World Expo 2025, serta meningkatnya pengeluaran dan adopsi digital, prospek industri di Asia sangat positif,” tambah Lin.

Industri travel global diperkirakan akan melonjak hingga mencapai US$15.5 triliun pada 2033, Asia Pasifik memimpin sebagai kawasan dengan pertumbuhan tercepat. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 11% di Asia Pasifik (dari 2023-2028), hampir dua kali lipat tingkat pertumbuhan di Amerika Utara dan Eropa, kawasan dinamis ini siap meraih pangsa pasar perjalanan global yang lebih besar, didorong oleh kelas menengah yang berkembang, peningkatan belanja konsumen, dan meningkatnya selera terhadap pengalaman unik. Klook tetap fokus untuk memenuhi meningkatnya permintaan akan perjalanan imersif di kalangan pelanggan Asia dan menampilkan hal-hal terbaik dari Asia kepada wisatawan yang datang ke negara tersebut.

“Kami mempelopori era perjalanan yang transformatif, melayani generasi baru wisatawan yang lebih paham digital dengan selera yang lebih besar dan lebih berani akan pengalaman unik. Tujuan kami adalah memberdayakan wisatawan untuk menjelajahi dunia dengan mudah melalui aplikasi Klook, sebuah platform terpadu yang menghubungkan mereka dengan berbagai layanan destinasi yang komprehensif, mencakup pengalaman dan transportasi darat yang nyaman,” ujar Eric Gnock Fah, COO dan Co-Founder Klook.

Klook secara strategis akan mengalokasikan dana baru tersebut ke tiga area utama. Pertama,  dalam inovasi produk, memperluas penawaran city pass untuk meningkatkan kenyamanan dan penghematan wisatawan. Kedua, dengan meningkatkan sosial dan marketing digital melalui program Klook Kreator, mendorong konversi dengan user-generated content yang asli dan autentik.

Ketiga, dengan memajukan inovasi melalui integrasi AI yang berkelanjutan. Kolaborasi terbaru dengan Google Cloud akan mengintegrasikan AI Generatif di seluruh platform, yang mencakup terjemahan otomatis, pembuatan koten, dan chatbot untuk layanan pelanggan. Perusahaan juga akan berkolaborasi dengan investor strategis baru di kawasan ini, untuk meningkatkan pangsa pasar dan mendorong pertumbuhan, memanfaatkan kelas menengah yang tumbuh pesat di Asia Tenggara.

Putaran pendanaan kali ini dipimpin Bessemer Venture Partners, dengan partisipasi BPEA EQT, dana investasi Asia Atinum Investment dan Golden Vision Capital, dan badan investasi korporat dari Asia Tenggara, termasuk Krungsri Finnovate (di bawah Bank of Ayudhya), Kasikornbank Financial Conglomerate dan SMIC SG Holdings. Putaran ini juga mencakup fasilitas bank dari Citi, J.P Morgan, dan HSBC.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here