Marketing.co.id – Berita Marketing | Indonesia dihadapkan pada tantangan dinamika ekonomi global dan memburuknya perubahan iklim. Dalam upaya menghadapi tantangan ini, BCA melalui Indonesia Knowledge Forum (IKF) XII 2023 berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembentukan ekonomi berkelanjutan yang berdampak positif dalam mendukung pelestarian lingkungan.
Dengan mengusung tema “Eco-Creation: Empower Sustainability through Partnerships and Digitalization”, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghadirkan tokoh inspiratif yang akan berbagi perspektif mengenai bisnis berkelanjutan melalui kolaborasi dan digitalisasi, yakni Andanu Prasetyo, CEO Makna Angan Karya Andanu dan William Sunito, CEO TokoWahab dalam sesi talkshow The Art of Business on Gaining and Growing Customers.
Andanu Prasetyo, CEO Makna Angan Karya Andanu – melalui unit bisnis Toko Kopi Tuku, menjelaskan bahwa Toko Kopi Tuku adalah sebuah kafe yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal Indonesia dalam pengolahan kopi. Mereka menghadirkan beragam jenis kopi premium dari berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu bisnis yang menarik perhatian adalah coffee shop. Bagi banyak konsumen, coffee shop adalah lebih dari sekadar tempat untuk minum kopi. Beberapa orang bahkan memilih untuk bekerja di sana daripada di kantor. Ini menunjukkan bahwa bisnis ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang, yang mana harganya juga menjadi pertimbangan.
“Dalam persaingan di pasar yang begitu ketat, bisnis coffee shop harus mempertimbangkan segi fungsional dan harga. Fungsi yang baik dan harga yang wajar adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan. Namun, untuk tetap relevan dan berkembang, inovasi adalah segalanya. Selain itu, kunci untuk menghadapi pesaing dalam pasar yang kompetitif adalah mencari nilai tambah di luar dari aspek fungsional serta menekankan pentingnya inovasi dalam mempertahankan eksistensi di tengah persaingan yang ketat di pasar kopi,” papar dia.
Hal senada juga diungkapkan William Sunito, CEO TokoWahab dalam menyoroti pentingnya beradaptasi dengan perubahan tren dan kebutuhan pelanggan. Terlebih, TokoWahab merupakan perusahaan pelopor e-commerce B2B di Indonesia yang bergerak di bidang food service supplay.
“Tantangan yang kami hadapi adalah ketika kebiasaan konsumen kembali lagi ke sistem offline. Dimana, mereka sudah jarang atau bahkan tidak pernah melakukan pembelian melalui online. Untuk itu, kami pun terus gencar melakukan strategi sehingga ketika konsumen mencari bahan-bahan kebutuhan di internet maka TokoWahab ada,” papar dia.
Dalam berbicara tentang persaingan, keduanya pun setuju bahwa memiliki identitas dan keberagaman produk adalah kunci untuk tetap relevan. Mereka juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan mitra strategis untuk memperluas jangkauan dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Toko Kopi Tuku dan TokoWahab pun konsisten mempertimbangkan aspek sosial dalam bisnis yang dijalankan. Tak hanya mengutamakan kualitas, tapi juga keberlanjutan bisnis dari hulu ke hilir serta meminimalisir dampak lingkungan. Selain menghadirkan inovasi, kolaborasi, dan kepedulian terhadap keberlanjutan, bisnis keduanya pun berharap akan terus berkembang dan memberikan nilai lebih bagi masyarakat Indonesia.