Telah Teruji Lab, Generos Bebas Dari Cemaran Mikroba Patogen Berbahaya

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Pada saat ini, masih sedikit dari orang tua di Indonesia yang mengetahui secara betul apa itu mikroba patogen. Terkhusus bagi ibu-ibu yang selalu menyiapkan makanan untuk keluarga, harus mengetahui bahwa mikroba patogen bisa saja ada pada bahan makanan atau minuman yang disajikan.

Diketahui, bahan makanan selain merupakan sumber gizi bagi manusia, ternyata juga merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan secara gizi, daya cerna ataupun daya simpannya. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit.

Gangguan-gangguan kesehatan, khususnya gangguan perut akibat makanan disebabkan, antara lain bisa menyebabkan diare yang berkepanjangan, alergi, bahkan bisa sampai mengalami stunting.

Gangguan-gangguan ini juga sering dikelompokkan menjadi satu karena memiliki gejala yang hampir sama atau sering tertukar dalam penentuan penyebabnya. Secara umum, istilah keracunan makanan yang sering digunakan untuk menyebut adanya gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Mencakup gangguan-gangguan yang diakibatkan termakannya toksin yang dihasilkan dari organisme-organisme tertentu dan gangguan akibat terinfeksi organisme penghasil toksin.

Faathimah Hasnaa, Product Development di Generos mengatakan, Generos sudah terbukti bebas dari mikroba patogen berbahaya karena sudah teruji lab. Generos melakukan pengajuan lab secara terjadwal dan berkala sebagai komitmen untuk memastikan produk benar-benar terjaga hingga sampai ke tangan customer.

“Dalam proses pembuatannya, Generos selalu mengedepankan prinsip sanitasi higienis dan penjaminan mutu,” ungkap Faathimah. “Sehingga sangat penting untuk memastikan Generos aman dikonsumsi dengan mutu khasiat yang terjamin. Generos ditujukan sebagai herbal untuk kesehatan anak, di mana anak terutama usia di bawah 5 tahun merupakan konsumen yang rentan,” ujar Faathimah.