Pengalaman digital yang fokus pada pasien mampu memicu peningkatan kebutuhan hingga 66% untuk layanan telekonsultasi medis berbasis video
Marketing.co.id – Berita Digital | Pengalaman dan layanan kepada pasien yang berfokus pada digital-first makin dianggap penting untuk mendukung masa depan industri kesehatan di Asia Tenggara. Demikian disampaikan VMware Inc. melalui riset yang bertajuk VMware Digital Frontiers 3.0 Study.
Dalam riset tersebut terlihat makin tingginya antusiasme masyarakat di kawasan regional untuk dapat merasakan layanan kesehatan berbasis digital. Bahkan, 66% di antara mereka lebih memilih melakukan telekonsultasi medis melalui layanan video, daripada bertatap muka langsung dengan dokter.
Lebih dari separuh (54%) responden merasa nyaman dan antusias apabila makin banyak tindakan operasi untuk pasien bisa dilaksanakan dokter dengan kualifikasi yang lebih tinggi melalui dukungan teknologi robotik jarak jauh, alih-alih ditangani secara langsung di tempat oleh dokter dengan kualifikasi lebih rendah.
Sebanyak 55% responden merasa nyaman dan antusias apabila nanti proses diagnosis penyakit untuk pasien bisa dilakukan melalui dukungan teknologi komputer yang bisa mendeteksi adanya anomali di dalam tubuh pasien, seperti sel-sel kanker, dari pada harus bertatap muka secara langsung dengan dokter.
Sebanyak 61% yakin bahwa sektor layanan kesehatan digital mampu menghadirkan keleluasaan bagi pasien dengan penyakit kronis maupun menahun. Harapannya ke depan, mereka tidak perlu lagi datang langsung ke fasilitas-fasilitas medis dan lebih mengandalkan proses pemonitoran data secara real-time melalui sensor-sensor agar bisa memprediksi kapan saatnya mereka perlu mendapatkan perawatan medis.
Dengan makin tingginya kebutuhan masyarakat akan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan yang akurat dan tepat waktu, kapanpun dan di manapun mereka berada, inovasi menjadi kunci yang nantinya akan turut membentuk masa depan layanan kesehatan digital, seperti melalui pemanfaatan teknologi robotika dan meningkatnya kebutuhan layanan telehealth.
Di sisi lain, hanya terdapat 36% responden Asia Tenggara yang merasa puas dan senang saat mereka berinteraksi dengan penyedia layanan kesehatan secara digital. Oleh karenanya, dibutuhkan sebuah upaya untuk menutup kesenjangan ini dan mendorong pengadopsian layanan kesehatan digital yang lebih luas lagi, baik bagi pemain lama maupun baru di sektor ini, agar bisa segera beralih dan fokus membangun sebuah infrastruktur digital yang lebih kokoh, serta memperkuat pemanfaatan teknologi mutakhir, seperti cloud, aplikasi-aplikasi modern, hingga big data dalam rangka menghadirkan layanan kesehatan yang kian bagus dan akurat menyongsong hadirnya masa depan di sektor layanan digital.
Cin Cin Go, Country Manager, Indonesia, VMware mengatakan, hadirnya layanan kesehatan yang mampu memberikan keleluasaan dan kenyamanan bagi pasien, seperti penyelenggaraan konsultasi medis jarak jauh, penggunaan perangkat wearable dan super komputer menjadi kunci hadirnya dunia baru di sektor layanan kesehatan, termasuk dalam mendukung rumah-rumah sakit dan dokter dalam berinteraksi dengan pasien dan sigap merespon kebutuhan mereka, di manapun dan kapanpun. Di tengah gencarnya vaksinasi dan penerapan solusi-solusi medis mutakhir saat ini, teknologi memiliki peran krusial dalam mendukung percepatan pelacakan, pengelolaan tes hingga memperlancar alur distribusi medis.
“Guna membangun sebuah ekosistem layanan kesehatan digital yang tangguh di Asia Tenggara, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan fondasi digital yang kokoh bagi penyedia layanan kesehatan agar mampu mempercepat tumbuhnya inovasi, skalabilitas, serta agility dalam memberikan layanan dan perawatan kepada pasien maupun penyelenggaraan riset-riset klinis,” ujarnya.