Mengubah Komunitas Menjadi Strategi Branding yang Otentik

0
strategi branding bank saqu
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

strategi branding bank saqu, komunitasBagaimana Bank Saqu memanfaatkan kekuatan komunitas untuk membangun koneksi emosional, loyalitas merek, dan budaya hidup aktif yang relevan dengan generasi muda?

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam dunia marketing modern, diferensiasi tidak lagi hanya soal produk atau fitur. Brand yang ingin relevan dan dicintai harus mampu masuk ke dalam gaya hidup audiensnya. Hal inilah yang dilakukan Bank Saqu, bank digital dari Astra Financial dan WeLab, lewat peluncuran komunitas gaya hidup aktif bertajuk Sunrise Society.

Diluncurkan secara resmi di kawasan SCBD Jakarta, Sunrise Society mengajak masyarakat untuk memulai hari dengan semangat positif melalui aktivitas fisik seperti lari pagi sejauh 5KM. Kegiatan ini tak hanya diikuti komunitas lari dan pecinta hidup sehat, tetapi juga diramaikan pertunjukan musik dan talkshow inspiratif. Dalam satu acara, Bank Saqu menyatukan movement, entertainment, dan engagement dalam satu pengalaman brand yang utuh.

Dari Aktivitas Fisik ke Aktivasi Brand

Menurut Head of Marketing & Branding Bank Saqu Willy Apriando, komunitas ini bukan sekadar wadah olahraga. “Sunrise Society adalah culture movement. Kami melihat generasi muda kini semakin peduli pada well-being, mencari koneksi sosial yang bermakna, dan ingin memulai hari dengan lebih produktif. Kami hadir sebagai teman seperjuangan dalam perjalanan itu,” ujar Willy.

Konsep ini memperkuat brand personality Bank Saqu yang ingin tampil sebagai bagian dari keseharian pengguna, bukan sekadar aplikasi finansial. Dengan membentuk ekosistem komunitas aktif, Bank Saqu menghadirkan sentuhan manusiawi yang sering kali hilang dalam industri keuangan digital yang kaku dan transaksional.

Sunrise Society melibatkan berbagai mitra komunitas seperti Culture Manifest, Serikat Pelari, ILTL, Home Ground, dan Casaloca. Aktivitasnya tidak terbatas pada lari pagi, melainkan akan berlanjut dengan kelas padel, slowpitch baseball, crossfit, hingga badminton, yang menjadi hub baru gaya hidup aktif di kota besar.

Langkah ini menunjukkan pemahaman mendalam Bank Saqu terhadap perilaku konsumen modern yang mendambakan koneksi, pengalaman, dan rasa memiliki. Dalam konteks ini, komunitas bukan hanya alat promosi, tapi kanal penting untuk membangun relevansi dan retensi.

Coach Bene, Fitness Entrepreneur dan founder ReCharge yang juga menjadi bagian dari kegiatan ini mengatakan bahwa orang akan lebih konsisten dalam membangun kebiasaan sehat ketika mereka merasa menjadi bagian dari komunitas. Sunrise Society menyediakan ruang yang suportif, inklusif, dan menyenangkan untuk memulai perubahan kecil yang berdampak besar.

Komunitas, Aset Brand yang Tumbuh Bersama

Bagi praktisi marketing, pendekatan Bank Saqu ini menjadi studi kasus menarik dalam membangun ekuitas merek melalui komunitas. Brand tidak lagi hanya bicara ke audiens, tapi hidup bersama mereka. Komunitas seperti Sunrise Society memungkinkan brand untuk hadir dalam konteks yang lebih emosional.

Ke depan, Sunrise Society berpotensi menjadi platform co-creation yang strategis. Dari aktivasi offline hingga kampanye digital, dari konten organik hingga advokasi pengguna, komunitas ini bisa menjadi jantung dari strategi komunikasi dan pertumbuhan Bank Saqu.