Marketing.co.id – Berita Marketing | Era digital membuka peluang baru bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Transformasi ini menjadi kunci dalam bersaing di pasar lokal maupun global.
Data Statista Market Insights menunjukkan, bahwa pengguna e-commerce di Indonesia terus bertambah. Diperkirakan pada tahun 2027, pengguna e-commerce akan mencapai 244,67 juta pengguna.
Peran penting platform digital dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia menjadi sorotan utama. Tidak hanya melalui fitur dan inovasi, namun juga pendampingan yang diberikan kepada UMKM untuk memahami dan memanfaatkan platform secara optimal. Salah satunya adalah Matchamu.
Monica Bayuasthi, Marketplace & Reseller Specialist dari Matchamu menjelaskan, kelebihan Matchamu dibandingkan produk sejenis adalah penggunaan bahan-bahan alami berkualitas tinggi yang didatangkan langsung dari Jepang.
“Terkait peran penting platform digital seperti Tokopedia dan TikTok turut mendukung. Dengan jangkauan yang luas dari platform digital, omset dan jumlah pembeli pun terus bertambah. Saat ini bisa mencapai 250 transaksi per bulan dan produk yang menjadi best seller adalah Matcha Latte, Matcha Sweet dan Matcha powder. Kita melakukan pengiriman sampai ke Papua,” ujar Monica.
Monica juga menggarisbawahi bahwa dengan strategi yang tepat dan pemanfaatan fitur-fitur yang tersedia di Tokopedia dan Shop|Tokopedia, Monica berhasil membangun bisnisnya menjadi sukses di pasar e-commerce. Keseluruhan, kisah Monica dengan Matchamu menunjukkan bagaimana platform digital tidak hanya menjadi tempat untuk menjual produk, tetapi juga katalisator dalam mewujudkan mimpi dan meraih kesuksesan bagi UMKM.
Hal serupa juga dirasakan Mila Widjaja dengan toko ‘Saat Senggang’ turut memberikan gambaran yang positif tentang manfaat dan kemudahan berjualan melalui platform digital bagi UMKM. Mila menggarisbawahi bahwa platform digital tidak hanya menyediakan wadah untuk berjualan, tetapi juga memberikan perhatian dan dukungan yang cukup besar kepada penjual.
Mila juga menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan bisnis handmade, terutama terkait dengan supply and demand. Namun, dia mencatat bahwa dengan adopsi platform digital, misalnya Tokopedia, dia dapat lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan lebih efisien.
“Tiga poin utama dari pengalamannya dengan Tokopedia, kemudahan, keuntungan, dan keamanan. Kemudahan dalam menjangkau pasar di seluruh Indonesia, keuntungan dari berbagai fitur seperti bebas ongkir dan kupon toko, serta kepercayaan yang diberikan kepada konsumen melalui sistem transaksi yang aman dan terpercaya.”
Sama juga dirasakan pemilik brand Pajamas Gemas yakni Valentino dan Ami. Mengawali usaha di tengah pandemi Covid-19, mereka mengidentifikasi peluang dalam permintaan akan pakaian rumahan seperti daster dan piyama, dan terus berinovasi untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Keputusan untuk memanfaatkan platform digital seperti TikTok sebagai saluran pemasaran dan Shop|Tokopedia untuk berjualan menunjukkan pemahaman yang baik tentang pentingnya penetrasi pasar digital. Valentino dan Ami mengakui keunggulan jangkauan pelanggan yang lebih luas dan kemampuan platform dalam memperbaiki permasalahan seperti perang harga antar penjual.
Kisah sukses ketiga UMKM ini menjadi inspirasi bagi pelaku bisnis lainnya untuk memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk berkembang dan meraih kesuksesan. Dengan strategi yang tepat dan pendampingan yang baik, UMKM memiliki peluang besar untuk bersaing dan berkembang dalam pasar yang semakin digital ini.