Storytelling Membantu Merek dalam Revitalisasi Pemasaran

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

asfrStorytelling dinilai sangat efektif dalam usaha revitalisasi pemasaran. Mengapa? Karena cara ini bisa diterapkan oleh semua pihak, mulai dari PR dengan siaran pers atau konten web, pihak marketing dengan selebaran atau promo-promonya, advertising dengan video atau konsep iklannya, serta sang pemilik merek dalam memberikan konsep bisnis atau ketika sedang wawancara media.

Namun storytelling memang bukanlah satu-satunya cara dalam revitalisasi pemasaran (Baca: Kiat Revitalisasi Strategi Pemasaran Biar Nggak Basi!).

Semua pihak yang berperan dalam mendongkrak pemasaran butuh kemampuan ini. Perhatikan saja beberapa video, iklan, dongeng, komik, cerpen, atau bahkan artikel. Apakah Anda tertarik untuk melanjutkan bila semuanya tidak memiliki gaya bercerita yang tepat, minimal sesuai dengan audiens dan identitas merek itu sendiri?

Berikut adalah gaya bercerita yang tepat untuk revitalisasi pemasaran:

1.       Objek

Gunakan sebuah objek yang dicintai oleh pelanggan untuk mendapatkan sesuatu yang dicintai pula bila mereka menggunakan produk Anda. Contoh, dengan menggunakan jasa sebuah bank tertentu, pelanggan bisa berkeliling dunia dengan artis menggunakan kapal ferry, dan tanpa disadari ferry tersebut adalah milik si pelanggan.

2.       Gerakan

Sebagai program revitalisasi pemasaran, sebuah merek sepatu Toms menggunakan strategi ini agar mereknya kembali menggema di dunia persepatuan. Caranya adalah, dengan membagikan sepatu berlabel Toms kepada anak-anak terlantar yang membutuhkan.

Tak hanya itu, bahkan Toms terus menyerukan aksinya dengan meminta seluruh dunia untuk sehari saja tidak mengenakan sepatu. Mind set sepatu merupakan salah satu kebutuhan pokok dan Toms menyediakannya untuk semua orang berusaha ditanamkan melalui kegiatan tersebut.

3.       Keterlibatan

Perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah Levi Strauss & Co. yang bermitra dengan Rust Belt town of Braddock, Pennsylvania. Dalam aksinya, merek celana jeans ini memberikan sumbangan untuk melestarikan perpustakaan pertama di Amerika Serikat, Carnegie dan membuat sebuah taman kota.

Sang pemilik juga mengingatkan bahwa model celana yang dipopulerkannya ini sempat menjadi pakaian kerja.  Levi Strauss & Co. kemudian mengabadikan keterlibatannya dengan mengambil foto, dan gambar video yang ditujukan kepada Sundance Channel. Kampanye ini pun menarik awak media dari The New York Times dan NPR.

4.      Content Marketing

Ini adalah strategi baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dengan membuat cerita, foto, video, dan berbagai informasi digital yang menarik pelanggan. Salah satu yang menggunakannya adalah Pepsi Pulse.

Merek ini menggunakan tren pop culture dengan judul berita seperti “The five biggest things in a comedy right now” dan salah satu ungkapan terkenal dari Justin Bieber, “Gets new ‘mom-friendly’ tattoo.

Jadi, gaya bercerita seperti apa yang cocok dengan revitalisasi pemasaran merek Anda?

 

Sumber: Ragan.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here