Startup Aruvana Kembangkan Teknologi VR untuk Terapi Pasien Stroke

Marketing.co.id – Berita Digital | Startup Aruvana resmi mengumumkan kerja sama pengembangan produk terapi pasca stroke, VINERA (Virtual Neuro Engineering and Restoration) bersama PT Medika Brain Sejahtera pada hari ini (5/12). Kehadiran produk ini dimaksudkan untuk mempercepat perluasan solusi terapi pasca stroke menggunakan teknologi Virtual Reality (VR).

VINERA adalah aplikasi berbasis teknologi VR pertama di Indonesia yang hadir untuk membantu pelatihan “home therapy” bagi penderita stroke. VINERA dilengkapi dengan sistem gamifikasi sehingga pasien dapat melakukan latihan terapi secara mandiri tanpa bantuan profesional dan berulang dengan cara yang lebih menyenangkan.

Pasien akan menjalankan serangkaian skenario latihan dengan berorientasi tugas yang dibalut dengan pendekatan game. Selanjutnya, hasil latihan akan dipantau terapis melalui jarak jauh secara teratur. Menggunakan teknologi VR, terapi pasien bisa berjalan lebih intens dan efektif dibanding terapi konvensional.

Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, penyakit stroke merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di dunia dan menjadi penyebab kematian nomor satu dengan pembiayaan kesehatan yang paling mahal di Indonesia.

Pada 2018, prevalensi stroke di Indonesia secara nasional sudah mencapai 10,9 per mil. Dengan angka prevalensi ini, prevalensi stroke tertinggi jatuh pada Kalimantan Timur yakni 14,7 per mil, sementara yang terendah berada di Provinsi Papua sebesar 4,1 per mil.

CEO Aruvana Indra Haryadi percaya bahwa teknologi harus memberikan nilai bagi masyarakat. Kolaborasi antara Aruvana dan PT Medika Brain Sejahtera di bidang health tech ini menunjukkan teknologi VR terus berkembang dan tidak mengenal batasan, juga sangat bermanfaat bagi pasien pasca stroke.

“Perbaikan sistem saraf yang rusak baik secara fungsional maupun patologik di tangan paska stroke atau hand neurorestoration post-stroke adalah langkah pertama untuk membuat inovasi dan pelatihan terapi menjadi lebih terjangkau, menarik, dan menyenangkan,” katanya.

Perawatan khusus bagi pasien pasca stroke dapat menjadi kendala bagi pasien kala akan berkunjung ke rumah sakit, ditambah tidak adanya pendamping profesional yang dapat menyebabkan terlewatinya proses terapi mandiri di rumah. Hadirnya VINERA dapat membantu pemulihan pasien stroke tanpa terbatas waktu dan tempat dengan pendekatan yang berbeda untuk mempercepat proses terapi mandiri tersebut.

Komisaris PT Medika Brain Sejahtera dr. Hendry Gunawan berharap, di tengah ragam kendala yang dihadapi oleh pasien stroke seperti terbatasnya kemampuan gerak, waktu, dan tempat, VINERA mampu menjadi solusi dalam membantu pasien dan menjadi salah satu layanan neurorestorasi yang berguna bagi masyarakat baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Teknologi VINERA dapat digunakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan bersifat mobile serta lebih terjangkau oleh masyarakat.

Di tahap awal, aplikasi VINERA dirancang untuk membantu pemulihan pasien stroke yang memiliki disabilitas pada tangan. Ke depannya, VINERA juga akan dikembangkan untuk berbagai macam jenis penanganan pasien pasca stroke dari level ringan sampai berat yang disesuaikan berdasarkan assesment dari pendamping pasien atau terapis.

Sebagai dokter spesialis saraf, Hendry menuturkan pentingnya sinergi antara akademisi, industri, masyarakat, serta pemerintah dalam mendukung pemanfaatan VR yang inovatif di bidang kesehatan khususnya penanganan penyakit stroke untuk meringankan beban pasien.

“Pengembangan VINERA merupakan salah satu contoh kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, masyarakat, dan pelaku bisnis yang memerlukan dukungan pemerintah dan media agar teknologi bisa diadopsi secara luas di bidang health tech. Pemanfaatan VR di bidang kesehatan akan menghasilkan dampak yang maksimal jika didukung oleh regulasi, asuransi, tenaga kesehatan, dan masyarakat atau pasien,” tutur Hendry.

Melalui pengembangan VINERA, Aruvana semakin memantapkan posisinya sebagai perusahaan pengembang teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR) terdepan yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk dalam bidang health tech.

Sebelumnya Aruvana juga telah mengimplementasikan VR pada aplikasi telekonsultasi kesehatan, hasil kolaborasi dengan RS. Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya yang ditujukan untuk memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

Penggunaan ruang virtual dalam konsultasi diharapkan akan memudahkan mekanisme penanganan kasus kekerasan dan seksual pada perempuan dan anak dengan mengedepankan perspektif korban. Pelapor atau korban dapat berkonsultasi dan melaporkan kejadian yang mereka alami dalam keadaan yang nyaman dan kondusif secara anonim, tanpa perlu khawatir privasinya terganggu.

Telekonsultasi VR ini juga digunakan oleh tim kedokteran kepolisian Polda Jatim untuk melakukan proses pemeriksaan kejiwaan pelaku perempuan video asusila yang sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here