Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Lebih dari 100 profesional medis dari 23 negara hadir dalam “Meet in Bali 2025” yang digelar GCBIO dan Nulook Clinic. Acara ini mempertemukan dokter dari Korea Selatan dan Indonesia dalam pelatihan langsung. Program ini menggabungkan seminar edukatif untuk pasien dan sesi praktik bagi dokter.
Menurut data industri, peningkatan permintaan prosedur non-bedah di Indonesia naik lebih dari 20% dalam dua tahun terakhir, seiring bertumbuhnya kelas menengah urban.
CEO CGBIO, Hyun Seung Yu, menilai Indonesia punya posisi strategis. “Kami melihat potensi besar dalam pengembangan ekosistem estetika medis di Asia Tenggara. Visi perusahaan, ingin membangun ekosistem estetika global berbasis riset dan edukasi yang terhubung dengan pasar lokal. ”
Baca juga: Masa Depan Cerah Kecantikan Indonesia
Profesionalisme Sebagai Bentuk Kepercayaan
Jeonghee Kim dari DNC Aesthetics menegaskan pentingnya pendekatan ilmiah. “Menjelaskan dengan data medis adalah bentuk profesionalisme tertinggi dan pendekatan dengan ilmiah memberi pemahaman yang lebih dalam bagi pasien,” ujarnya.
Sementara Dr. Deka dari Nulook Clinic menilai pelatihan praktis memberi pengalaman nyata. “Feedback langsung dari pakar Korea memperkuat kemampuan analisis kami yang berpusat pada pasien,” katanya.
Simposium ini menandai pergeseran diplomasi medis Asia dari sekadar promosi produk menjadi pertukaran ilmiah yang memperkuat kredibilitas industri global. CGBIO memperkuat jembatan antara industri medis Korea Selatan dan Asia Tenggara melalui pendekatan edukatif yang berkelanjutan.


