Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu 1,56%. Bandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang masing-masing mencatatkan angka 7%, 5%, dan 3% dari total jumlah penduduk.
Di era digital seperti sekarang ini, wirausaha digital adalah salah satu solusi yang sangat ideal. Hal ini bahkan dianjurkan Presiden Joko Widodo, yang menargetkan terciptanya 1.000 wirausaha digital atau technopreneur di Indonesia pada 2020.
Sebagai negara berkembang, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki populasi unbanked dan underbanked people yang tinggi di dunia.
Transaksi e-commerce masih sangat dibatasi oleh ketersediaan akses perbankan. Ini dilihat sebagai peluang oleh banyak pemain, salah satunya Tapp Market.
Tapp Market adalah aplikasi yang membantu masyarakat untuk mendapatkan akses finansial yang lebih baik dengan mendorong kelompok atau perorangan menjadi agen yang dapat diberdayakan sebagai titik pembayaran.
Melalui agen tersebut, pembeli dapat melakukan transaksi jual beli untuk berbagai produk melalui perangkat mobile. Ini yang membedakan Tapp Market dengan aplikasi marketplace di Indonesia pada umumnya.
Nah, belum lama ini Tapp Market meluncurkan fitur baru yang dapat membuat para penjual lebih mudah ditemukan. Fitur tersebut dinamakan “Temukan Lokasi Penjual” karena fungsinya yang sangat mirip seperti alat deteksi GPS. Lewat fitur baru tersebut para penjual terlihat bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya pada peta di aplikasi Tapp Market, ketika mereka sedang berpindah lokasi atau sedang mobile. Dalam beberapa hari setelah peluncurannya, pengguna aplikasi ini telah memberikan sambutan yang sangat antusias.
Country Manager Tapp Commerce Indonesia Deddy Satrya Prihadi mengatakan, sejak awal diluncurkan, aplikasi Tapp Market memang berfokus kepada bagaimana penjual dan pembeli dapat bertemu di suatu lokasi untuk bertransaksi secara mudah, cepat, aman dan tunai.
Peta digital menjadi bagian menarik di dalam aplikasi, dimana Agen Tapp dapat mengumumkan sendiri lokasinya berada untuk dapat ditemukan pembeli. Demi keamanan dan kenyamanan, transaksi pun dapat mengunakan QR-Code yang sudah mulai populer di Indonesia.
Menurutnya, fitur baru ini akan menjadi andalan bagi para agen Tapp (sebutan Tapp Market untuk para penjual), karena mereka dapat lebih mudah ditemukan pembeli untuk bertransaksi yang tentunya akan menjanjikan keuntungan lebih besar.
Selain potensi keuntungan, fitur ini pun dapat mendorong seseorang untuk berani memulai menjadi wirausaha. Menjadi Agen Tapp mulai saat ini tidak harus memiliki toko fisik permanen, karena mereka dapat ditemukan di Peta secara real-time saat berpindah lokasi.
Sampai saat ini aplikasi asal Finlandia tersebut sudah berhasil merekrut puluhan ribu agen dari berbagai jenis profesi seperti pedagang, karyawan, mahasiswa, ibu rumah tangga, koperasi, dan UKM dengan transaksi puluhan miliar rupiah per-bulan.
General Manager Tapp Commerce Indonesia Wirawan Wijatmiko menambahkan, respon masyarakat yang positif terhadap Tapp Market terjadi karena kemudahan dan potensi bisnis menarik yang ditawarkan. Untuk menjadi Agen Tapp tidak perlu harus memiliki produk sendiri, karena produk akan disediakan merchant/sellers seperti pada marketplace lain pada umumnya.
Wirawan berharap, dalam jangka panjang Tapp Market bisa mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak melulu menjadi konsumen, namun juga menjadi produsen. Serta menjadi bagian dari ekosistem kewirausahaan digital.
Rencananya, dalam waktu dekat Tapp Market juga akan menambahkan fitur “Chat” antara penjual dan pembeli, sehingga interaksi antara penjual dan pembeli menjadi lebih mudah dan tingkat kepercayaan antar mereka menjadi lebih tinggi.