Sebanyak 250 Odalangka dapat Pemeriksaan Gratis dari Prodia

Marketing.co.id  –  Berita Marketing|Prodia bersama Perkumpulan Indonesia Rare Disorders (IRD) melakukan pemeriksaan genetik ProChromosomal. Pemeriksaan berbasis Chromosommal Micro-Array Analysis (CMA) untuk Orang Dengan Penyakit Langka (Odalangka) seluruh Indonesia ini diberikan secara cuma-cuma.

Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-50 PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA) dan bertepatan dengan Hari Penyakit Langka Sedunia (HPLS) tanggal 28 Februari.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan,Prodia dan lembaga swasta dapat bergandeng tangan dengan pemerintah, Non-Governmental Organization (NGO), maupun masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dan perhatian terhadap penyakit langka serta para Odalangka.

Baca juga: Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty: “Kami Market Leader Laboratorium Kesehatan”

“Prodia menjembatani Odalangka dalam mendapatkan akses pemeriksaan genetik yang aman serta bertujuan memberikan diagnosa tegak bagi pasien. Prodia optimis pemeriksaan genetik ini dapat membantu keluarga Odalangka dalam penanganan penyakit langka, khususnya pada balita dan anak-anak.” ujar Dewi pada saat pelaksanaan program CSR berlangsung di Prodia Tower, Jakarta. (28/2)

Saat ini telah teridentifikasi ±7.000 jenis penyakit langka di dunia dan telah mempengaruhi jutaan hidup orang. Di Indonesia informasi mengenai penyakit langka dan tingkat perhatian terhadap Odalangka masih rendah. Dari jumlah tersebut, lebih dari 70% dialami oleh pasien berusia anak-anak dan balita, dan lebih dari 75% kasus penyakit langka berakar dari kelainan genetik. Pentingnya diagnosa tegak bagi pasien agar dapat membuat penanganan pasien lebih terarahdan memberikan kepastian untuk keluarga.

Odalangka
Bangun Paradigma Sehat Bersama Penyakit Langka_Dr. Miswar Fattah, M.Si.

Perwakilan Perkumpulan IRD, Rani Himiawati Arriyani, menjelaskan spektrum penyakit langka yang luas dan gejala yang muncul relatif umum, seringkali menyebabkan kesalahan diagnosis awal dan penanganan medis yang kurang presisi, sehingga timbul beban mental dan biaya bagi Odalangka dan keluarga.

“Pemeriksaan genetik seperti CMA ini sangat diperlukan untuk mengetahui etiologi penyakit dan menegakkan diagnosisnya, agar dapat memperoleh penanganan dan perawatan yang tepat. Besar harapan kami masyarakat dapat semakin paham pentingnya deteksi penyakit langka dan meningkatkan perhatian serta pemahaman penanganan mengenai penyakit langka melalui program CSR yang diberika oleh Prodia ini.” ujar Rani.

Pemeriksaan genetik bagi sekitar 250 Odalangka melibatkan sejumlah cabang Prodia yang tersebar di seluruh Indonesia sejak Februari hingga September 2023. Rangkaian program ini diawali dengan sesi webinar edukasi bertema “Bangun Paradigma Sehat Bersama Penyakit Langka”, menghadirkan sejumlah narasumber seperti Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K) dan Prof. dr. Sultana Muhammad Hussein Faradz, PAK., Ph.D selaku Dokter Konselor Genetik Medik, dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K) selaku dokter spesialis anak, Peni Utami selaku Ketua Yayasan MPS & Penyakit Langka Indonesia, , Dr. Miswar Fattah, M.Si. selaku Head of Research & Speciality Test Development Prodia serta perwakilan Perkumpulan IRD.

Kerjasama Prodia bersama perkumpulan IRD ini  diharapkan mampu menjadi jembatan bagi Odalangka terhadap penyediaan pemeriksaan medis terkait genetika, sekaligus memberikan akses layanan kesehatan yang sesuai.

Pemeriksaan ini akan didaftarkan pada rekor MURI sebagai pemeriksaan penyakit langka gratis terbanyak di Indonesia. Adapun anggota perkumpulan IRD akan menerima hasil pemeriksaan yang kemudian dapat melakukan konsultasi hasil pemeriksaannya secara daring pada program webinar yang akan dilaksanakan oleh Prodia di bulan September 2023 mendatang.

Sekilas Pemeriksaan Chromosommal Micro-Array Analysis (CMA)

Mengutip dari Jurnal Pediatr Endocrinol milik National Center for Biotechnology Information (NCBI) Amerika Serikat, Chromosommal Micro-Array Analysis (CMA) adalah teknologi pemeriksaan sampel yang digunakan untuk mendeteksi mikrodelesi atau duplikasi, dengan tingkat sensitivitas aberasi submikroskopik yang tinggi. Dengan tingkat deteksi yang dapat membaca susunan kromosom dalam DNA, CMA mampu mengungkap perubahan varian nomor salinan (CNVs) yang menyebabkan berbagai kelainan bawaan yang terjadi pada anak- anak maupun orang dewasa.

Baca juga: Diagnos Gandeng ASAREN Sasar Pemeriksaan Genetik DNA

Pemeriksaan CMA ini dapat mendeteksi pola pewarisan kromosom abnormal atau uniparental disomy (UPD), kesamaan genetik atau absence of heterozygosity (AOH), serta kelainan genetik seperti digeorge syndrome, autisme spectrum disorder, dan kelainan genetik lainnya.

Pemeriksaan CMA bukanlah pemeriksaan tunggal, melainkan menjadi pemeriksaan pelengkap bagi pasien yang telah melakukan pemeriksaan karyotyping konvensional, sehingga hasil pembacaan sampel pemeriksaan semakin komprehensif.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here