Ramen asal Jepang, Ippudo menyasar pencinta kuliner mi kuah di tanah air. Mal Pacific Place dipilih sebagai lokasi gerai pertamanya. Selain karena lokasinya yang strategis, Pacific Place juga sesuai dengan target konsumen Ippodo yakni pekerja kantoran. Sebelumnya, Singapura dan Thailand telah lebih dahulu disambangi Ippudo.
Menu andalan yang ditawarkan Ippodo adalah mie ramin dengan dua pilihan rasa kuah yakni shoyu dan miso. Shoyu terdiri dari kuah kaldu ayam dicampur shoyu yang terasa ringan di lidah, sementara miso lebih kental dan di lidah. Ippudo juga menyediakan menu ala carte serta menu set mulai dari Rp 60 ribuan. Untuk menu set disajikan cukup lengkap mulai dari appetizer, ramen hingga dessert. Selain itu adapula porsi kecil khusus untuk konsumen yang ingin diet ataupun anak-anak. Apabila pada porsi regular mie ramen yang disajikan sebanyak 100 gram, maka pada porsi kecil hanya 70 gram saja.
“Porsi kecil ini bisa ditujukan untuk anak-anak atau pengunjung perempuan yang merasa porsi biasa terlalu banyak,” jelas Amanda Sihombing, Senior Manager Ippudo Indonesia, dalam media gathering di Jakarta, Selasa.
Ada empat pilihan ramen yang bisa dipesan dalam porsi kecil, yaitu shiromaru motoaji, akamaru shinaji, karaka men dan ramen kuah shoyu. Menu yang disajikan terdiri dari ramen babi yang otentik Jepang serta ramen ayam untuk penikmat non-pork.
Meski demikian Amanda menjamin ramen no-pork yang disedikan Ippudo benar-benar tanpa daging babi maupun minyak babi, perangkat masak dan peralatan masaknya pun terpisah. Sehingga bagi konsumen yang muslim tidak perlu khawatir saat menyantap ramen dengan mie bertekstur lembut dan kenyal ini.
Dari segi disain interior maupun eksterior ruangan, Ippodo yang bertempat di lantai 5 Pacific Place, SCBD Jakarta ini mengusung konsep western modern. Interiornya didominasi elemen kayu khas Jepang, namun terlihat lebih atraktif dengan penambahan warna-warna cerah pada dinding maupun ornamen penghiasnya. Meja kayu dikelilingi kursi dan sofa berwarna putih dan merah, membuat suasana tampak modern kontemporer. Unsur western terlihat dari penempatan lampu chandelier bergaya Eropa.
Puluhan mangkok berwarna hitam dan merah dijadikan dekorasi penghias dinding, membuat ruangan jadi terkesan unik. Nuansa kontemporer pun tetap kental di area ini. Pada sisi kanannya, ditempatkan foto-foto hitam-putih berukuran besar dengan gambar ramen serta proses pembuatannya. Pengunjung pun bisa melihat aktivitas meracik ramen karena area dapur hanya dibatasi dengan kaca bening.
Angelina Merlyana Ladjar