Satu Hotel, Satu Desa Wisata

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketingcoid – Indonesian Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) memulai rakernas pertamanya di Grand Mercure Yogyakarta, Sabtu (5/5). Dihadiri Gubernur DIY, Kepala Dinas Pariwisata DIY, serta Bupati Sleman, Rakernas pertama ini diikuti 250 General Manager dari seluruh Indonesia dan 75 simpatisan.

“Sampai sekarang kami sudah mempunyai 27 Dewan Pimpinan Daerah yang tersebar di Indonesia,” terang Herryadi Baiin, Ketua Panitia Rakernas sekaligus Ketua IHGMA DPD DIY pada sambutan pembukaan.

Budaya untuk Pariwisata, Pariwisata untuk Budaya
Ketua Umum IHGMA Wisnu Al-Bataafi bersama Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada saat pembukaan Rakernas IHGMA, di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Jumat (4/5/2018)

Mengusung tema ‘Budaya untuk Pariwisata, Pariwisata untuk Budaya’, IHGMA berharap bisa membawa budaya sebagai ikon pariwisata serta sebaliknya.

Bukan hanya rakernas, IHGMA juga menggelar sejumlah rangakaian kegiatan di antara melakukan kunjungan ke desa wisata serta gathering bersama pelaku usaha travel di Yogyakarta.

Rakernas yang berlangsung sampai 6 Mei 2018, ini membahas sejumlah software kerja DPP IHGMA serta DPD tiap daerahnya.

“Lewat asosiasi ini diharapakan bisa memberikan nilai terhadap pariwisata di Indonesia serta meningkatkan daya saing GM Indonesia dengan GM Asing,” tambahnya.

Sebelum acara pembukaan dan gala dinner, perwakilan general manager dari DPD IHGMA melakukan kunjungan CSR ke desa wisata Gabugan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kegiatan kunjungan ini terkait dengan rencana penyelenggaraan rapat kerja nasional (rakernas) pertama dari IHGMA yang bertema, “Budaya untuk Pariwisata, Pariwisata untuk Budaya”, yang memiliki program satu general manager, satu desa wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menjelaskan, Sleman memiliki 31 desa wisata. Kategorinya, desa wisata mandiri itu ada 9, kemudian berkembang ada 12, dan tumbuh itu ada 10.

“Kami mengharapkan sekali dari pihak asosiasi pihak GM Hotel ini bisa berperan serta dalam pengembangan program one hotel one village. Jadi, satu hotel mendampingi desa wisata apapun itu misalnya dari CSRnya mereka bisa membantu. Tidak dalam bentuk materi pun tidak apa-apa, transfer of knowledge pun bisa karena di desa wisata sekarang ini sudah banyak mempunyai homestay-homestay,” paparnya.

Dijelaskan Sudarningsih, homestay tersebut merupakan salah satu dari tiga percepatan Kementerian Pariwisata, yaitu gold digital, accesibility, dan homestay. “Memang sedang sangat dikembangkan Kementerian Pariwisata. Homestay ini nantinya bisa dikerja samakan dengan pihak hotel agar percaya diri untuk penataan tempat tidur dan bagaimana pengelolaan makanannya. Chef-chefnya nanti bisa diturunkan, kemudian bagaimana menata homestaynya sendiri. Banyak hal yang bisa ditransferkan untuk peningkatan kapasitas SDMnya,” jelasnya.

Lebih lanjut Herryadi menegaskan bahwa desa wisata ini memang menjadi salah satu pilihan dalam rencana kerja IHGMA yang dimasukkan dalam rangkaian rakernas pertama. “Kita berpikir untuk ke depannya, bagaimana desa wisata ini bisa terangkat. Tema kami dalam rakernas ini, budaya untuk pariwisata, pariwisata untuk budaya. Nah, desa wisata ini menurut kami menjadi sumber budaya tersebut. Nuansanya yang memang culture dan alami seperti ini harus kita kembangkan,” katanya.

Disebutkan Herryadi, yang mendukung desa wisata  untuk di daerah-daerah di lingkar yang terlalu dalam, belum ada yang menyentuh. “Program yang dilakukan Dinas Pariwisata Provinsi dengan satu hotel, satu desa wisata, kita sinergikan dengan DPD IHGMA Yogyakarta. Jadi kami punya program untuk tahun 2017-2018 nanti, bukan satu hotel satu desa wisata, tapi satu GM satu desa wisata,” tukasnya.

Diyakini Herryadi, manfaat pendampingan GM ke desa wisata akan banyak selain desa wisata ini bisa dikupas. “Yang utama bagaimana kebersihan di desa wisata. Jangan sampai tempat tersebut tidak bersih. Ingin membuat desa wisata itu tetap natural, tidak meninggalkan budaya lokal,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here