Mungkin ada di antara kita yang menganggap bahwa mereka yang memiliki bisnis sudah pasti bahagia. Dapat mengatur jadwal kerja sesuka hati, tidak dimarahi atasan, bisa ngomelin orang, dan pendapatan yang besar tentunya.
Padahal tidak selamanya demikian. Tak sedikit pebisnis yang bangkrut, ditipu, barang nggak laku, memiliki banyak utang, hingga kemudian depresi. Perjalanan tidak selamanya mulus, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
Lantas bagaimana agar Anda bisa menjadi seorang pebisnis yang bahagia? Don’t do this:
- Berorientasi pada hasil
Munafik rasanya jika kita tidak menginginkan uang, tapi sama halnya dengan pekerjaan lain, Anda butuh passion untuk menjalankan sebuah bisnis. Karena hal itu akan membuat Anda menikmati perjalanan bisnis yang Anda rintis dari awal. Jika Anda mengincar tujuan akhir, itu hanya akan membuat Anda mudah putus asa saat menghadapi masalah.
“Life is a journey, not a destination,” ucap Ralph Waldo Emerson, seorang penulis esai dan penyair terkenal.
Seorang penemu jenius, Thomas Alva Edison juga mengatakan bahwa sukses adalah buah dari kegagalan. Jadi bagaimana seseorang bisa mencapai sukses jika menyerah di tantangan pertama. “Many of life’s failures are people who did not realize how close they were to success when they gave up,” jelasnya.
- Iri dengan orang lain
Ungkapan seperti, “Seandainya saya ‘seperti dia/terlahir kaya/memiliki banyak waktu luang’, saya pasti bisa ‘berbisnis/tidak gagal/sukses’ melebihi dia,” sering dijadikan alasan oleh mereka yang malas. Padahal tiap orang memiliki hidupnya masing-masing, jadi jalani saja hidupmu dengan caramu sendiri. Rumput tetangga selalu tampak lebih “hijau”.
“You must live in the present, launch yourself on every wave, and find your eternity in each moment. Fools stand on their island of opportunities and look toward another land. There is no other land; there is no other life but this,” kata Henry David Thoreau, seorang penulis dan penyair Amerika yang lahir di tahun 1817.
Sementara Oprah Winfrey mengatakan, “Be thankful for what you have; you’ll end up having more. If you concentrate on what you don’t have, you will never, ever have enough.”
- Lupa tujuan hidup
Terkadang kita lupa tentang tujuan hidup kita. Hasilnya, Anda jadi setengah-setengah ketika akan melakukan sesuatu. Ingatkan terus tentang tujuan hidup Anda, kenapa Anda menjalani bisnis, dan semacamnya.
Kunci untuk mengubah hidup adalah mengingat dorongan yang memotivasi Anda, dan jika dorongan semakin pudar, langkah Anda pun kian lemah.
“Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart,” tutur Steve Jobs.
Bahagia itu bukan tentang apa yang Anda miliki sekarang, tapi prinsip yang dipegang untuk memilih jalan hidup yang Anda jalani.
Sumber: Entrepreneur