Potensi Investasi Cold Storage di Asia Pasifik Besar Meski Banyak Tantangan

Marketing.co.id – Berita Technology | Fasilitas penyimpanan bertemperatur rendah, atau yang dikenal sebagai cold storage, terus menjadi magnet investasi di Asia Pasifik. Menurut laporan dari JLL (NYSE: JLL), sektor ini menjanjikan potensi imbal hasil yang menarik dan stabil, dengan proyeksi nilai investasi di kawasan tersebut yang diperkirakan akan melampaui $2 miliar hingga tahun 2030, meningkat dari $948 juta pada tahun 2021.

kantor JLL Singapore 2023
JLL Office, Singapore.

Faktor Pendorong Investasi Cold Storage di Asia Pasifik

Antara tahun ini dan 2030, JLL memprediksi sejumlah faktor yang akan mendorong pemulihan investasi pada aset penyimpanan dingin. Investor diuntungkan oleh stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kelas aset lainnya, didukung oleh permintaan yang terus menerus untuk fasilitas penyimpanan khusus, terutama untuk barang-barang mudah rusak seperti makanan dan obat-obatan.

Selain itu, perjanjian sewa yang menarik, dengan tingkat sewa yang cenderung lebih tinggi daripada fasilitas logistik dan industri standar, serta jangka waktu sewa yang lebih lama, menjadi daya tarik bagi investor yang mencari stabilitas jangka panjang.

Tantangan dan Peluang

Meskipun aktivitas transaksional di sektor penyimpanan dingin melambat dalam 12 bulan terakhir, analisis JLL menunjukkan bahwa sektor ini masih memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Ben Horner, Senior Director, Supply Chain & Logistics Solutions, Asia Pasifik, JLL, mengungkapkan, “Investasi di cold storage telah menurun sejak tahun 2021 tetapi belum mencapai puncaknya.”

Hambatan untuk masuk ke dalam sektor ini, seperti pemahaman mendalam tentang kompleksitas lingkungan dengan suhu terkontrol, logistik, dan kepatuhan regulasi, menjadi penghalang bagi beberapa investor. Namun, hal ini juga menciptakan keunggulan kompetitif bagi mereka yang memiliki pengetahuan khusus.

Investasi teknologi juga menjadi pertimbangan penting, dengan kemajuan dalam otomatisasi, robotika, dan efisiensi energi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional fasilitas penyimpanan dingin.

Pengaruh Makroekonomi dan Potensi Indonesia

Situasi makroekonomi juga diprediksi mempengaruhi kebutuhan investasi di masa depan pada sektor penyimpanan dingin di Asia Pasifik. Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peningkatan tingkat pendapatan, khususnya di Indonesia, menjadi faktor utama. Yunus Karim, Kepala Riset, JLL Indonesia, menyatakan, “Indonesia memiliki potensi sosioekonomi yang kuat, menjadikan cold storage sebagai salah satu sektor real estate yang prospektif di luar sektor pergudangan dan perumahan tapak.”

Peningkatan Pendapatan dari Pengiriman Barang Kelontong

Di seluruh Asia, pendapatan dari pengiriman barang kelontong mengalami peningkatan signifikan. Dari tahun 2019 hingga 2022, pendapatan ini lebih dari dua kali lipat, mencapai $269 miliar. Sementara itu, pasar logistik pihak ketiga (3PL) di Asia Pasifik diharapkan terus berkembang dengan CAGR 4,9% antara 2023 dan 2027.

Meskipun menghadapi beberapa tantangan, sektor cold storage di Asia Pasifik menjanjikan peluang investasi yang menarik. Dengan permintaan yang terus meningkat dan potensi pertumbuhan jangka panjang, investor yang dapat mengatasi kompleksitas operasional dan memahami dinamika pasar dapat memanfaatkan potensi imbal hasil yang menguntungkan dalam beberapa tahun mendatang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here