Positioning Pasar

Dalam setiap bidang bisnis, sangat lah membantu jika orang lain (baik di dalam maupun di luar perusahaan) mengerti benar akan Positioning Anda. Dalam bentuk yang paling sederhana, Positioning yang jelas dan kuat di pasar akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, “Mengapa saya harus membeli dari Anda dan bukan dari yang lain?”

Jawaban ideal dari pertanyaan tersebut harus lah mencakup hal-hal berikut:

  • Produk itu untuk “Siapa”? (Target Customer)
  • “Siapa” yang membutuhkan dan akan membutuhkan produk tersebut? (Need & Opportunity).
  • “Apa” produk Anda? (Termasuk kategori produknya).
  • Apa saja “benefit” utama yang bisa ditawarkan?
  • Seperti apa kompetitor yang ada?
  • Apa diferensiasi service Anda dari yang lain?

Dalam ilmu marketing, Positioning adalah suatu teknik bagaimana marketer mencoba untuk menciptakan image atau identitas dari suatu produk, brand, atau perusahaan di benak konsumen. Positioning adalah persepsi yang ditempati suatu produk dalam suatu pasar – bagaimana konsumen memandang produk tersebut dan bagaimana mereka membandingkannya dengan produk pesaing.

Tindakan untuk Re-Positioning adalah mencakup semua aktivitas yang mengubah identitas suatu produk dibandingkan dengan identitas produk pesaing dalam benak konsumen secara kolektif.

Kemampuan untuk melihat peluang untuk memantapkan Positioning adalah tentunya bakat tersendiri yang dimiliki oleh seorang marketer. Strategi Positioning yang sukses biasanya berakar dari keunggulan kompetitif apa yang dimiliki oleh suatu produk. Pada umumnya, dasar-dasar yang digunakan untuk menyusun strategi Positioning adalah

  • Fitur-fitur spesifik yang dimiliki produk
  • Solusi dan benefit spesifik yang bisa ditawarkan suatu produk
  • Kategori khusus suatu produk
  • Kapan atau bilamana produk tersebut cocok untuk digunakan.
  • Bagaimana produk tersebut bila dibandingkan dengan produk pesaing lain.

Umumnya kita bisa melakukan Positioning dengan memperhatikan 3 konsep berikut:

  1. Positioning berdasarkan fungsi, yaitu untuk memecahkan masalah dan memberikan benefit bagi konsumen.
  2. Positioning dalam hal-hal yang bersifat simbolis, yaitu untuk meningkatkan image konsumen, memuaskan ego konsumen, supaya konsumen bisa mempunyai sense of belongingness dan membuat mereka merasa “unggul” dalam pergaulan sosial, serta untuk kepuasan diri.
  3. Positioning dalam menciptakan pengalaman pelanggan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.