www.marketing.co.id – Adalah batu besar dengan diameter sekitar 15meter dan tinggi lebih dari 10 meter, berwarna gelap dengan tekstur padat dan sangat keras. Konon batu tersebut sudah beberapa kali untuk dipindahkan, digulingkan ataupun dihancurkan dengan berbagai cara seperti ditarik kapal dan diledakkan, akan tetapi semua usaha gagal. Hal inilah yang membuat batu yang berada 15 Km disebelah utara kota Banyuwangi itu dipanggil dengan nama ‘watu dodol’ atau batu yang liat dan keras.
Kawasan wisata Watu Dodol yang diperumpamakan sebagai pintu gerbang paling timur di pulau Jawa ini, selain batunya yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural/mistik atau keunikan batu karangnya yang berwarna gelap dengan tumbuhan kaktus sebagai penghias, juga mempunyai keajaiban alam lain serta nilai sejarah.
Yang pertama, adanya sumber air tawar (sumur) dimana airnya tidak asin ataupun payau walau saat pasang dimana air laut masuk ke dalam sumber, air tersebut tetap tawar. Hal ini yang membuat warga menyakini air sumber Watu Dodol berkhasiat dan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Agar tidak terlalu sering terkena air pasang penduduk setempat membuat tanggul untuk melindungi sumber dan memudahkan para penjiarah mengambil air dengan menggunakan timba
Selanjutnya terdapat dua bangker (tempat pertahanan sekaligus persembunyian) yang dibangun dan dipakai pada masa pendudukan Jepang (1942 – 1945).
Ketika air surut anda bisa menuruni tebing yang berada di sebelah timur Watu Dodol, persisnya dibawah patung gandrung yang merupakan maskot sekaligus tarian tradisional yang sering digelar di tanah Osing.
Bangker kedua harus dicapai dengan sedikit pendakian ke bukit yang berada disebelah barat watu dodol. Dari puncak bukit-nya anda bisa mengawasi sekeliling dengan leluasa, lembah juga perbukitan disebelah matahari terbenam dan birunya laut selat Bali dari arah matahari terbit.
Apabila ingin menikmati keindahan alam bawah laut ataupun menyalurkan hobby memancing, anda bisa menyewa perahu nelayan. Atau cukup berjalan menyusuri Pantai Watu Dodol bermain atau mandi dan setelahnya bisa menikmati es kelapa muda yang banyak dijual oleh para pedagang disepanjang pantai.
Untuk mencapai kawasan wisata Watu Dodol sangatlah mudah karena posisinya di jalan lintas propinsi; yakni menggunakan bus antar kota jurusan Surabaya-Banyuwangi, atau naik Kereta Api dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Stasiun Banyuwangi Baru kemudian dilanjut dengan kendaraan antar desa colt atau isuzu. Apabila dari arah Bali, setelah dari pelabuhan penyebrangan Meneng – Ketapang jarak ke Watu Dodol sekitar 2km menggunakan angkutan antar desa atau bus yang menuju arah Situbondo.
Pada hari-hari tertentu di kawasan pantai watu dodol digelar lomba perahu layar sebagai rangkaian dari upacara petik laut atau pestanya para nelayan sebagai ucapan syukur atas hasil laut yang diperoleh selama setahun (Wedhya Wardani).