Perusahaan Mesti Waspada Jika Karyawannya Menggunakan Kecerdasan Buatan

Marketing.co.id  –  Berita Digital Techno | Beberapa bulan terakhir, platform kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Bing AI, Perplexity, dan lainnya tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Platform kecerdasan buatan menawarkan berbagai manfaat, seperti pemecahan masalah, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mempermudah pengembangan konten.

Survei terbaru dari Statista menemukan bahwa 29% dari Generasi Z, 28% dari Generasi X, dan 27% dari kaum milenial telah mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan ke dalam rutinitas kerja sehari-hari mereka. Maka tidak heran bila nilai pasarnya mencapai 13,37 miliar dolar AS pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 27,02%.

Selain potensinya yang melimpah, platform kecerdasan buatan juga membawa risiko dan tantangan untuk perusahaan. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi kehilangan data pribadi atau kekayaan intelektual (IP) akibat penyalahgunaan platform tersebut. Karyawan dapat secara tidak sengaja menyebarkan informasi rahasia, sehingga rentan terhadap akses yang tidak sah oleh entitas di balik platform platform kecerdasan buatan itu sendiri.

Selain itu, platform kecerdasan buatan dapat membantu kriminal dalam menciptakan skema phishing yang canggih, meningkatkan kemungkinan orang menjadi korban skema tersebut. Menurut IBM, kerugian yang ditimbulkan dari ancaman siber ditaksir mencapai 4,24 juta dolar AS pada tahun 2022.

Baca juga: Mayar buat MAIA, Asisten Kecerdasan Buatan Pertama Untuk UMKM di Indonesia

“Platform kecerdasan buatan ibarat pedang bermata dua. Penggunaannya dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi bisnis jika terjadi kesalahan. Untuk menghindari kerugian mahal, perusahaan harus memperhatikan posisi keamanan siber yang berperan penting dalam hal ini,” kata Poornima DeBolle, Co-Founder & Chief Product Officer, Menlo Security..

Untuk memitigasi efek negatif dari platform kecerdasan buatan, perusahaan harus menerapkan langkah-langkah komprehensif demi melindungi bisnis mereka. Solusi keamanan siber konvensional, seperti cloud access security brokers (CASB) dan pendekatan detect-and-respond, mungkin tidak cukup untuk menghadapi kompleksitas teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Industri Telekomunikasi: Virtual Agen Mampu Respon Dialog Kompleks dengan Pelanggan

Salah satu tantangan mendasar adalah setelah kata kunci dan perintah dimasukkan ke dalam platform kecerdasan buatan tersebut, prosesnya tidak dapat dibatalkan atau diulang. Sehingga data tersimpan di platform kecerdasan buatan tersebut dan akan membantu membentuk respons pemakaian lainnya. Akibatnya, jika suatu solusi mendeteksi eksfiltrasi data, perusahaan sudah tidak dapat melakukan apapun. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan perlindungan yang kuat untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan.

“Menlo Security percaya bahwa penting untuk mencegah efek negatif platform kecerdasan buatan terhadap bisnis. Kami menyediakan solusi yaitu Data Loss Prevention (DLP) yang membantu mengendalikan keamanan dengan pendekatan berbasis isolasi untuk melindungi dari berbagai ancaman dan meningkatkan keamanan siber secara keseluruhan,” jelas Stephanie Boo, Senior Vice President for International Sales (APAC + EMEA), Menlo Security.

Menlo Security, sebagai penyedia solusi cybersecurity menawarkan cloud DLP untuk mengelola ancaman platform kecerdasan buatan secara efisien. Alat-alat ini memastikan penggunaan platform kecerdasan buatan yang aman melalui tiga implikasi penting: pencegahan kehilangan data, copy/paste controls, dan browser forensics.

Baca juga: Keamanan Data Pelanggan Prioritas Utama Aplikasi PINTU

Lalu, Menlo Security juga menawarkan serangkaian solusi keamanan siber yang ditujukan untuk melindungi bisnis dari serangan phishing termutakhir. Solusi ini mengadopsi pendekatan zero trust dengan mengisolasi semua akses untuk melindungi aplikasi dan alat bisnis yang paling krusial dari Highly Evasive Adaptive Threats (HEAT), dan serangan phishing yang mengarah pada ransomware dan pencurian kredensial.

“Komitmen Menlo Security yaitu menyediakan pendekatan berbasis isolasi untuk mengamankan ekosistem digital bisnis. Dengan solusi kami, perusahaan dapat memberdayakan karyawan untuk memanfaatkan platform kecerdasan buatan dalam meningkatkan produktivitas, tanpa terekspos pada risiko personally identifiable information (PII) atau data sensitif lainnya secara tidak sengaja,” tutup Poornima.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here