Marketing.co.id – Sebagai holding company dari rumah sakit-rumah sakit di lingkungan BUMN, Pertamedika IHC dituntut untuk berkontribusi besar dalam penanganan Covid-19 secara nasional. Peran yang bisa dilakukan Pertamedika IHC tentunya sangat besar karena membawahi 70 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menjawab kebutuhan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan wabah Covid-19, Pertamedika IHC membangun dua Rumah Sakit Modular khusus penanganan pasien Covid-19. Dalam proses pembangunan dua sakit ini RS Pertamina Jaya ikut membantu menambah 90 bed yang dibangun dalam 2 minggu. Sementara RS Pertamina Pusat menambah kapasitas 300 bed di RS Pertamina Simprug yang dibangun dalam 30 hari.
RSPP Extension Simprug dibangun di bekas lapangan sepak bola seluas 22.700 meter persegi dengan kapasitas 300 tempat tidur bertekanan negatif. Ke-300 tempat tidur tersebut terdiri dari 240 tempat tidur non ICU, 31 tempat tidur ICU, 19 tempat tidur HCU, 10 tempat tidur IGD, kamar operasi, ruang bersalin, NICU, dan fasilitas cuci darah untuk pasien Covid-19.
Terkait penanganan pasien Covid-19, Pertamedika IHC menyadari pentingnya penggunaan teknologi digital dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang inklusif. Salah satu akselerasi transformasi digital pelayanan kesehatan yang diterapkan Pertamedika IHC adalah penggunaan solusi kolaborasi dan komunikasi digital dari Cisco.
Lewat teknologi yang dipasok Cisco, dokter dan tim medis dapat berkomunikasi secara digital melalui live video yang aman dan andal, dari mana saja dan kapan saja. Solusi ini juga membantu mengurangi risiko terpaparnya tenaga medis dari virus corona, tanpa mengurangi kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien Covid-19.
Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat, menjelaskan saat ini Pertamedika IHC tengah fokus dalam memberikan pelayanan terbaik dengan menerapkan transformasi digital secara luas dan menyeluruh pada layanan kesehatan.
“Tidak dapat dipungkiri, bahwa lewat penggunaan teknologi ini rumah sakit dapat meminimalkan berbagai kendala di Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit Khusus seperti RS Covid-19, dan mendorong inovasi teknologi di bidang medis, memaksimalkan komunikasi efektif antar tenaga medis, hingga pada akhirnya akan semakin menunjang standarisasi kualitas pelayanan yang optimal pada pasien, tidak hanya pada satu rumah sakit saja namun untuk seluruh RS di berbagai pelosok Indonesia,” papar Fathema.
Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis